Pulau Morotai, Maluku Utara (ANTARA) - Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Suroto mengatakan pihaknya telah mulai memetakan daerah-daerah yang berpotensi rawan terjadi konflik dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada September 2020.

"Kita petakan potensi kerawanannya, kemudian kita atur pengamanannya, daerah mana yang perlu diperkuat, daerah mana yang harus disiapkan," ujar Suroto di Kabupaten Kepulauan Morotai, Maluku Utara, Kamis.

Baca juga: KPU tetapkan Abdul Gani Kasuba menang pilkada Maluku Utara

Baca juga: Kakak beradik bertarung di pilkada Maluku Utara

Baca juga: Pleno rekapitulasi Pilkada Malut ricuh


Suroto mengatakan pihaknya saat ini tengah menginventarisasi jumlah personel di masing-masing Polres. Maluku Utara sendiri terdiri atas delapan kabupaten dan dua kota.

Kedelapan kabupaten itu adalah Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Kepulauan Sula, Pulau Morotai, dan Pulau Taliabu. Sedangkan dua kota yaitu Ternate dan Tidore Kepulauan.

Menurut Suroto, pemetaan di tiap-tiap wilayah perlu dilakukan, mengingat Pilkada memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan Pemilu legislatif maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

"Pilkada Bupati, Walikota lebih rawan dibandingkan Pilpres karena Pilkada ada hubungan kekerabatan, ada hubungan kekeluargaan, hubungan kesukuan segala macam. Potensi inilah yang harus kita petakan," ucap dia.

Kendati demikian, Suroto mengatakan bahwa pemetaan yang dilakukan saat ini belum bisa berlangsung secara komprehensif lantaran belum adanya calon kepala daerah yang memutuskan maju secara resmi pada Pilkada.

"Sekarang kita belum bisa petakan secara nyata karena calonnya belum resmi. Begitu sudah ada calonnya, sudah disahkan, baru bisa kita petakan lebih komprehensif lagi," kata Suroto.

Sebelumnya, saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Morotai, pada Kamis, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis berpesan kepada Polda Maluku Utara agar mempersiapkan pengamanan Pilkada 2020 dengan sebaik mungkin.

"Kepada personel Polda Maluku Utara di dalam persiapan pengamanan Pilkada saya minta benar-benar siapkan dengan baik, karena perencanaan yang baik telah menghasilkan 50 persen pekerjaan," ujar Idham.

"Dan saya minta kalian tidak boleh ke kiri ke kanan, kalian lurus saja dan junjung tinggi asas netralitas. Saya tidak mau mendengar di jajaran Polda Maluku Utara pada saat pilkada nanti ada di antara anggota Polri yang tidak netral dalam pelaksanaan," sambung Mantan Kabareskrim Polri itu.

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020