Ambon (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Ambon menegaskan tidak pernah menerbitkan Surat Izin Berlayar (SIB) pada  Kapal Layar Motor (KLM) Panji Saputera yang hilang kontak dalam pelayaran Ambon - Saumlaki Ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) pada 18 Januari 2020.

KLM Panji Saputera berdasarkan laporan perbelakangan dan angkutan (Bekang) Kodam XVI/Pattimura berangkat dari pelabuhan Slamet Riyadi Ambon pada 7 Januari 2020 dengan mengangkut 25 drum avtur tujuan Saumlaki, ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), kata Kepala KSOP Kelas I Ambon, Jefry Meidison, Senin.

Dia mengakui, KLM Panji Saputera berlabuh di pelabuhan Slamet Riyadi maupun berangkat tidak pernah melapor ke KSOP Kelas I Ambon.

"Jadi kami tidak tahu menahu dengan keberadaan KM. Panji Saputera, termasuk muatan avtur yang diinformasikan merupakan operasional Kodam XVI/Pattimura," ujar Jefry.

Hanya saja, sebagai pemerintah tetap bertanggung jawab untuk melakukan pencaharian terhadap KLM Panji Saputera yang berdasarkan jadwal seharusnya tioba di Saumlaki pada 11 Januari 2020.
Baca juga: Kapal kargo dilaporkan sudah hilang kontak lima hari
Baca juga: Kapal bermuatan BBM hilang kontak di perairan Maluku


"Kami telah berkoordinasi dengan Basarnas Ambon maupun menginfirmasikan kepada UPT di sejumlah kabupaten di Maluku agar turut mencari keberadaan KLM. Panji Saputera," katanya.

Disinggung kondisi cuaca, dia menjelaskan, di Maluku saat ini cukup baik dengan tinggi gelombang tidak lebih dari 1,5 meter.

"Jadi pencaharian masih intensif dilakukan dengan sejumlah pihak berkompoten seperti Lantamal IX/Ambon dan lainnya turut mengerahkan armada untuk membantu mencari KLM panji Saputera," ujar Jefry.

Sebelumnya, Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin mengatakan, sesuai estimasi, KLM Panji Saputera seharusnya tiba di Saumlaki, pada 11 Januari 2020. Namun sampai sekarang belum juga tiba dan hilang kontak.

Dia mengatakan, terima informasi kapal tersebut hilang kontak pada Sabtu(18/1), sekitar pukul 11.00 WIT. Dilaporkan Ati, pemilik kapal dan Komandan Bekang Kodam XVI/Pattimura, Lettu Agung..
Baca juga: Kapal MV Nur Allya hilang kontak di perairan Halmahera

Kapal tersebut memuat 25 drum avtur yang digunakan untuk refuel helly dalam rangka mendukung tugas TNI di KKT.

Didalam KLM Panji Saputera ada empat Anak Buah Kapal (ABK), termasuk nahkoda dan dua anggota TNI yang mengawal kapal tersebut.

KLM Panji Saputra memiliki 10 meter, lebar dua meter dan berwarna hijau tua.

Saat ini, kata Muslimin, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pos SAR Banda Tual dan Saumlaki dan Potensi SAR di pelabuhan-pelabuhan yang disinggahi kapal itu.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada informasi terkait keberadaan kapal. Termasuk berkoordinasi dengan kapal-kapal yang melintasi rute Ambon-Saumlaki.

"Tujuannya untuk melaporkan apabila melihat atau menemukan tanda-tanda kapal atau korban KML Panji Saputra," tegas Muslimin.
Baca juga: Sebuah kapal hilang kontak di perairan Manokwari Selatan
 

Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020