Menurut Benhur, di ruang kerjanya di Balai Kota Jayapura, Jumat, dari 2015 hingga 2019, Pemkot Jayapura telah menangani kawasan kumuh sebanyak 92,97 persen dari 100,7 persen luasan kumuh yang tercatat.
Jayapura (ANTARA) - Kawasan kumuh pada beberapa tempat di Kota Jayapura, Papua sejak 2015 hingga 2019 terus berkurang, awalnya 100,7 persen kini hanya tinggal 7,73 persen, kata Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano.

Menurut Benhur, di ruang kerjanya di Balai Kota Jayapura, Jumat, dari 2015 hingga 2019, Pemkot Jayapura telah menangani kawasan kumuh sebanyak 92,97 persen dari 100,7 persen luasan kumuh yang tercatat.
Baca juga: Penguatan Distrik Percepat Kemajuan Pembangunan

Menurut dia, kawasan kumuh seluas 7,73 persen ditargetkan pada tahun ini dirampungkan, sehingga perlu kerja sama semua pihak.

"Jadi, kawasan atau tempat yang belum tertangani ditargetkan tahun ini selesai. Sekarang kami lagi tata di kawasan APO 45, Distrik Jayapura Utara," katanya pula.

Ia menyebutkan untuk kawasan kumuh seperti masuk di Kelurahan Awiyo, Gurabesi, Hamadi, Mandala, Trikora, Wai Mhorock, dan Kelurahan Yobe telah ditangani dengan baik dan bisa dikatakan telah selesai.

"Sedangkan untuk Kelurahan Bhayangkara belum tertangani 1,01 persen, Numbay 0,36 persen, dan Kelurahan Tanjung Ria 6,36 persen. Semua ditargetkan selesai tahun ini," katanya lagi.
Baca juga: Percepat Kemajuan Pembangunan Jayapura dibagi Empat Wilayah

Bahkan, kata dia, dana atau anggaran Pemerintah Kota Jayapura pada tahun ini sebesar Rp19 miliar akan digunakan untuk menangani luasan kumuh yang hanya tinggal 7,73 persen.
 

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020