Makasar (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan program pemerintah yang dikeluarkan karena dirinya peduli terhadap rakyat miskin.

"BLT itu untuk membantu orang susah. Boleh atau tidak kita membantu orang susah? Punya hati kah kita terhadap rakyat miskin?," tanya Susilo Bambang Yudhoyono kepada ribuan simpatisan dan kader Partai Demokrat saat berkampanye di Stadion Mattoangin Makasar, Minggu.

Pernyataan Yudhoyono ini sekaligus membantah tudingan sejumlah lawan politiknya yang menilai BLT sebagai program pemerintah untuk menyogok rakyat.

Yudhoyono menjelaskan, pemerintah tidak hanya mengeluarkan BLT sebagai program pro rakyat, tetapi banyak program lain seperti BOS pendidikan, Jamkesnas, PNPM dan KUR.

Semua itu dilakukan, karena pemerintah sangat peduli terhadap nasib rakyat, terutama yang miskin dan tidak mampu.

Yudhoyono juga mengatakan bahwa pembangunan di Sulsel selama 4,5 tahun ini semakin maju seperti pembangunan bandara, jembatan, rumah susun dan pelabuhan.

"Pertanian di Sulsel juga makin hebat dan menjadi lumbung padi karena bantuan benih dan pupuk yang diberikan pemerintah," kata Yudhoyono didampingi Ibu Ani dan putranya Edi Baskoro.

"Pembangunan di Sulsel harus makin maju. Tugas Partai Demokrat dan SBY melanjutkan pembangunan di Sulsel dan Indonesia. Kita akan jalan terus melanjutkan pembangunan, tidak peduli ada yang menghina dan mencacimaki," katanya.

Selain Yudhoyono, tampil juga Ketua DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng yang mengajak massa untuk mengingat hasil yang telah dilakukan pemerintahan sekarang ini dan memilih Partai Demokrat agar keberhasilan itu bisa dilanjutkan.

Saat Yudhoyono berorasi, muncul kericuhan kecil, karena tertangkapnya seorang pencopet yang kemudian diamankan petugas keamanan.

Dalam kesempatan itu, Yudhoyono, Ibu Ani dan Edi Baskoro bersama-sama bernyanyi dengan grup band Andra and The Backbones melantunkan lagu "Berjuang Untuk Rakyat" dan "Sempurna".(*)


Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009