Dananya sudah ada, dan sudah kita siapkan sebesar Rp18,77 miliar lebih, sumbernya dari APBK tahun anggaran 2020
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh menyiapkan dana untuk penanganan wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) selama masa tanggap darurat di ibu kota provinsi paling barat Indonesia tersebut sebesar Rp18,77 miliar.

"Dananya sudah ada, dan sudah kita siapkan sebesar Rp18,77 miliar lebih, sumbernya dari APBK tahun anggaran 2020," kata Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman di Banda Aceh, Sabtu.

Baca juga: 4 kasus positif COVID-19, warga Aceh diminta tingkatkan kewaspadaan

Ia mengaku kebijakan penyiapan dana itu diambil oleh pemerintah kota setempat, setelah mencermati meningkatnya grafik pasien COVID-19 baik terduga maupun positif di Indonesia, Provinsi Aceh, dan Banda Aceh sendiri.

Wali Kota Banda Aceh mengatakan terdapat beberapa plot anggaran dialihkan untuk keperluan penanganan wabah virus corona, seperti kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, termasuk biaya perjalanan dinas seluruh Satuan Kerja Perangkat Kota (SKPK).

Penggunaan dana tersebut, lanjut dia, dibagi menjadi dua bagian, yakni senilai Rp8 miliar lebih untuk belanja barang dan jasa, barang habis pakai, dan pengadaan belanja modal sarana.

Pagu Rp8 miliar lebih itu akan digunakan untuk membeli cairan antijman, masker, Alat Pelindung Diri (APD), "thermal scanner", "wastafel portable", "spray can", dan bilik antikuman.

Baca juga: Cegah COVID-19, Pemko Sabang hentikan operasional kapal cepat

"Juga untuk merehab ruang isolasi di RSUD Meuraxa, pemasangan baliho, pengadaan spanduk, poster dan banner informasi kepada masyarakat," ucap Aminullah.

Ia melanjutkan dana sekitar Rp10 miliar akan dicadangkan untuk kebutuhan tak terduga. "Apabila situasi semakin parah, maka dana ini akan kita gunakan untuk pembagian sembako bagi warga kurang mampu, pekerja yang terdampak, dan keperluan darurat lainnya," kata Aminullah.

Juru Bicara COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani meminta masyarakat tidak panik, namun terus meningkatkan kewaspadaan seiring dengan bertambahnya kasus positif virus corona jenis baru di provinsi tersebut menjadi empat orang.

"Kami baru saja mendapatkan hasil swab PDP dalam perawatan di RSUD Zainoel Abidin, dan ternyata ada penambahan (tiga orang) positif COVID-19 di Aceh," katanya.

Baca juga: DPRK Banda Aceh alihkan dana perjalanan untuk cegah COVID-19

Ia mengatakan, ketiga warga positif COVID-19 itu, yakni pasien nomor 966 jenis kelamin laki-laki berumur 40 tahun warga Aceh Besar, lalu pasien nomor 967 perempuan berumur 60 tahun, dan pasien nomor 968 laki-laki berumur 60 tahun yang keduanya warga Kota Banda Aceh.

Seperti diketahui, satu kasus positif COVID-19 pertama di Aceh telah meninggal dunia awal pekan ini berinisial AA laki-laki berusia 56 tahun asal Lhokseumawe, Aceh, ketika masih dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.

"Dengan demikian di Aceh saat ini sudah ada empat orang yang positif COVID-19," terang Saifullah.

Baca juga: Dana desa digunakan warga Nagan Raya Aceh cegah pandemi COVID-19
 

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020