Jakarta (ANTARA) - Komunitas Plastik Untuk Kebaikan (Komunitas PUK) menyebutkan sekitar empat juta pemulung terkena dampak pandemi COVID-19 dan membutuhkan bantuan dari pemerintah.

"Ada lebih dari empat juta pemulung terkena dampak COVID-19. Itu berdasarkan data Ikatan Pemulung Indonesia. Para pemulung kesulitan bekerja di tengah kondisi seperti saat ini," ujar Anggota Komunitas PUK, Surya Cahya Agung, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Para pemulung membutuhkan perhatian pemerintah, karena kesulitan dalam melakukan aktivitasnya. Para pemulung juga rentan tertular virus yang menyerang saluran pernafasan tersebut.

"Jikapun mereka tetap bekerja, jumlah sampah plastik yang dikumpulkan hanya sedikit karena banyak rumah makan yang tutup," kata dia.

Baca juga: Cegah corona, asosiasi pemulung desak pemerintah lindungi warga TPST

Baca juga: 200 ribu paket sembako didistribusikan ke pekerja terdampak COVID-19

Baca juga: Dampak COVID-19 belasan ribu karyawan hotel di Mataram dirumahkan


Untuk itu, Komunitas PUK yang mengusung visi tata kelola sampah plastik yang baik, menginisiasi gerakan yang dinamakan #SembakoUntukPahlawanLingkungan. Gerakan tersebut mengajak masyarakat membantu kehidupan para pemulung pada situasi sulit saat ini.

Untuk tahap awal, Komunitas PUK menyalurkan bantuan kepada 500 pemulung dan petugas kebersihan di beberapa titik di Jakarta, Tangerang Selatan dan Bekasi. Bantuan yang diberikan yakni sembako, masker kain, sarung tangan plastik dan produk kebersihan.

"Kami sangat mengapresiasi dukungan yang terus mengalir dari berbagai pihak, mulai dari media, individu, komunitas, organisasi masyarakat dan perusahaan," terang dia.

Hingga saat ini, sejumlah perusahaan seperti Aqua, Unilever, maupun lembaga amal seperti LazisMU, serta Anak Negeri Adventure Trip turut berpartisipasi dalam gerakan itu, dengan melakukan penyemprotan ke sejumlah lapak pemulung.

"Kami juga menerima sumbangan dari masyarakat dan media," kata dia.

Perwakilan Yayasan Anak Negeri, Risyanto, mengatakan pihaknya sangat menghargai gerakan sosial tersebut.

"Para pemulung sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah dan juga masyarakat. Kami bangga ikut berpartisipasi dalam gerakan mencegah penyebaran virus COVID-19. Semoga ikhtiar kami dapat diikuti pihak lain," kata Risyanto.*

Baca juga: Komisi XI DPR dukung kebijakan keuangan tanggulangi dampak COVID-19

Baca juga: Gapkindo Kalbar : Dampak COVID-19 semakin tekan harga karet

Baca juga: PHRI akui kemungkinan tak semua hotel bisa bayar THR karyawan

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020