Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan pencairan Kartu Indonesia Pintar (KIP) akan dipercepat dikarenakan pandemi COVID-19 di Tanah Air.

"Strategi kita untuk KIP sekolah, akselerasi pencairannya secepat mungkin," ujar Nadiem dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Mendikbud luncurkan program "Belajar dari Rumah"

Alokasi KIP pada 2020 sebanyak 17,9 juta siswa jenjang SD, SMP dan SMA. Dari jumlah tersebut, yang sudah dicairkan sebanyak 14,9 juta siswa atau 81,31 persen.

Sedangkan untuk KIP Kuliah, Nadiem mengatakan tidak ada perubahan atau dengan kata lain sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Untuk KIP Kuliah diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Sebelumnya, sebanyak 26,32 persen atau sekitar 25.398 siswa peserta KIP Kuliah dinyatakan lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Nadiem mengatakan tidak berdampak pada sektor pendidikan. Hal itu dikarenakan di daerah yang banyak ditemukan kasus COVID-19, sekolah sudah diliburkan sejak satu bulan yang lalu.

"Tidak mengubah apapun, karena di bagian pendidikan kita sudah beroperasi seolah-olah berasumsi PSBB sudah diterapkan. Jadi tidak ada perubahan kebijakan untuk dunia pendidikan," terang Nadiem.***3***

Baca juga: Nadiem perbolehkan dana BOS untuk pembelian kuota internet
Baca juga: Nadiem siapkan 5 strategi pembelajaran holistik
Baca juga: IGI usul Mendikbud hapus jalur prestasi pada PPDB

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020