Istanbul (ANTARA) - Kasus infeksi COVID-19 Turki kian bertambah menjadi 86.306, jumlah total tertinggi di antara negara-negara di luar Eropa atau Amerika Serikat, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca pada Minggu (19/4).

Penambahan 3.977 kasus dalam 24 jam terakhir membuat jumlah kasus terkonfirmasi di Turki melebihi laporan di China, tempat pertama kali  virus corona jenis baru muncul pada Desember.

Koca menyebutkan terdapat 127 kematian baru sehingga menambah total menjadi 2.017. Sementara itu, sebanyak 11.976 orang dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut dan jumlah tes yang dilakukan selama 24 jam terakhir menjadi 35.344, menurut menteri.

Turki baru melaporkan pasien virus corona pertama pada 10 Maret, namun sejak saat itu jumlah kasus terkonfirmasi bertambah drastis.

Negara itu kini mencatat total kasus tertinggi ketujuh di dunia. Sejauh ini, Turki telah menjalankan tes COVID-19 terhadap 634.000 orang lebih.

Sumber: Reuters

Baca juga: Lansia perempuan berusia 107 tahun di Turki sembuh dari corona

Baca juga: Erdogan tolak pengunduran diri mendagri Turki terkait jam malam

Baca juga: Selama dua hari, Turki berlakukan "lockdown" di semua kota besar


 

Puncak COVID-19 diprediksi capai 95 ribu kasus pada Mei 2020

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020