Secara prinsip hal tersebut memang bisa dilakukan, karena secara alami tubuh kita akan menghasilkan antibodi setiap kali tubuh kita diserang oleh mikrooragnisme baik virus atau bakteri.
Jakarta (ANTARA) - Bio Farma berkolaborasi dengan RSPAD Gatot Subroto Jakarta terkait terapi tambahan untuk pasien corona virus disease (COVID-19).

Keterlibatan aktif Bio Farma dalam penanganan wabah COVID-19 di Indonesia, salah satunya berkolaborasi dengan RSPAD dan Lembaga Eijkman dalam pemanfaatan plasma konvalesent untuk terapi kepada pasien COVID-19.

"Secara prinsip hal tersebut memang bisa dilakukan, karena secara alami tubuh kita akan menghasilkan antibodi setiap kali tubuh kita diserang oleh mikrooragnisme baik virus atau bakteri," ujar peneliti Bio Farma, Neni Nurainy dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Bio Farma kembangkan plasma darah untuk penyembuhan COVID-19

Kegiatan terapi ini, diprakasai oleh RSPAD Gatot Subroto. Metode pengobatan dengan nama konvalesent plasma COVID-19 ini, diharapkan, akan dapat segera diimplementasikan. Untuk mengambil plasma darah tersebut, diperlukan suatu protokol tertentu antara lain Ethical Clearence dan pangambilan sampel di Unit Transfusi Darah (UTD) RSPAD Gatot Subroto.

Cara kerja dari konvalesent plasma ini adalah dengan memanfaatkan antibodi yang muncul secara alami dari tubuh pasien COVID-19 yang sudah sembuh , yang kemudian, antibodi yang terkandung dalam plasma tersebut, diberikan kepada pasien COVID-19 lainnya yang termasuk ke dalam kategori kritis atau pasien yang membutuhkan ventilantor.

Antibodi yang terdapat dalam plasma darah, pasien COVID-19 yang sudah sembuh, bisa dimanfaatkan sebagai terapi tambahan untuk pasien COVID-19 lainnya yang sudah memasuki masa krItis. Antibodi ini akan menetralisasi virus. Selain itu terdapat komponen lain pada plasma yang berkhasiat pada Pasien dan perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui komponen yang berperan penting dalam kesembuhan pasien.

“Tubuh kita ini, sudah dirancang sedemikian rupa, bisa bertahan dari serangan virus atau bakteri tertentu. Dan secara alami juga, tubuh kita akan mengeluarkan antibodi yang spesifik untuk menyerang virus atau bakteri tersebut, dan antibodi inilah yang kita manfaatkan untuk menjadi antivirus untuk menghambat perkembangan virus COVID-19 ini,” kata Neni.

Baca juga: Bio Farma kolaborasi dengan CEPI kembangkan vaksin COVID-19

Dia menambahkan, sistem kerja konvalesent plasma ini, hampir sama dengan serum, di mana dalam tubuh pasien COVID-19 setelah pemberian konvalesent plasma dari donor akan dapat menetralisasi virus sehingga virus yang berada di dalam tubuh pasien COVID-19 tidak bertambah banyak.

Proses pembuatan konvalesent plasma ini adalah dari hasil plasmapheresis yang dilakukan di UTD RSPAD Gatot Subroto, dan Bio Farma membantu dalam hal pengujian titer antibodinya.

Keterlibatan Induk Holding BUMN Farmasi, dalam “tambahan pengobatan” untuk pasien COVID-19 ini, merupakan salah satu semangat #BUMNuntukIndonesia, dimana sampai dengan saat ini Bio Farma sudah terlibat dalam beberapa kegiatan untuk memerangi COVID-19, antara lain pemberian APD untuk stakeholders, rencana pengembangan plasma konvalesent yang kolektif, rencana pembuatan 100.000 test kit Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan pengembangan vaksin COVID-19 yang bekerjasama dengan lembaga penelitian baik dari dalam maupun luar negeri.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020