Timika (ANTARA) - Jumlah pasien sembuh dari wabah pandemi COVID-19 di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, terus bertambah dari empat menjadi lima orang setelah sebelumnya mereka sempat menjalani perawatan intensif selama beberapa pekan di RSUD Mimika.

"Saya optimistis dalam minggu-minggu ini akan ada penambahan pasien yang dinyatakan sembuh sehingga kami tetap memohon dukungan warga masyarakat Kabupaten Mimika," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Mimika Reynold Ubra di Timika, Kamis.

Berdasarkan laporan RSUD Mimika, katanya, beberapa pasien COVID-19 yang diisolasi sudah menujukan perbaikan.

Namun satu pasien, yaitu pasien 06 berinisial SDM (laki-laki berusia 58 tahun) belum juga menunjukkan hasil positif setelah dua kali pemeriksaan dan telah melewati masa isolasi selama 14 hari. Karena itu masa isolasi pasien yang bersangkutan akan diperpanjang.

Selain pasien COVID-19 yang sudah sehat, katanya, beberapa orang dengan status orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG) juga sudah dinyatakan sehat dan selesai dalam masa pemantauan.

ODP yang dinyatakan sehat berjumlah 23 orang dan OTG yang dinyatakan sehat berjumlah 44 orang.

Semenjak kasus positif COVID-19 ditemukan pertama kali di Mimika pada 29 Maret dengan dua kasus, hingga Kamis ini jumlah warga Mimika yang terinfeksi virus corona jenis baru itu sudah mencapai 39 orang, dimana tiga orang di antaranya telah meninggal dunia.

Tiga kasus baru COVID-19 di Mimika baru diumumkan pada Rabu (22/4) oleh Tim Gugus Tugas Pemprov Papua di Jayapura.

Ketiga kasus baru COVID-19 di Mimika itu, yakni kasus 037 berinisial YNR, perempuan berusia 17 tahun, beralamat di Jalan Hasanuddin, Kelurahan Kamoro Jaya, kasus 038 berinisial ECS, perempuan berusia 16 tahun dan kasus 039 berinisial MHK, perempuan berusia 19 tahun (ECS dan MHK) beralamat tinggal di Gorong-gorong, Kelurahan Kebun Sirih, Timika.

Reynold menyebut kasus 037 memiliki kontak erat dari kasus 007, 021 dan 031 yang merupakan bagian dari Klaster Lembang. Sementara kasus 038 dan 039 berhubungan erat dengan kasus 017 dan 018 dari Klaster Surabaya.

"Klaster Surabaya, yaitu kasus 017 dan 018, telah menyebabkan transmisi lokal di Timika dengan tujuh kasus baru. Penambahan Klaster Surabaya ini karena mereka melakukan aktivitas berkumpul bersama sejak dua minggu terakhir dan kemungkinan masih terjadi penularan," kata Reynold.

Klaster Surabaya dari kasus 017 dan 018 itu, katanya, telah menghasilkan generasi pertama transmisi lokasi COVID-19 di Mimika yaitu kasus 020, kasus 022, kasus 029, kasus 031, kasus 032, kasus 038 dan kasus 039.

Transmisi lokasi generasi kedua dari Klaster Surabaya itu hampir sama banyak dengan generasi kedua dari Klaster Lembang yang bermula dari kasus 003.

Dari 31 orang pasien COVID-19 di Mimika yang masih dirawat dan diisolasi di rumah sakit, sebanyak 13 pasien dirawat di RSUD Mimika, 11 pasien di Shelter Wisma Atlet dan tujuh pasien lainnya di RS Tembagapura.

Mengingat masih terus terjadi penularan COVID-19 di Mimika, Reynold berpesan agar warga setempat mematuhi protokol yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Pesan saya kepada warga Mimika, kasus kita masih akan bertambah sekurang-kurangnya tiga sampai empat kasus lagi. Kalau tidak patuh tinggal di rumah, tidak patuh memakai masker, tidak patuh mematuhi anjuran pemerintah maka akibatnya adalah kasus semakin meningkat, aktivitas masyarakat akan dibatasi, pendapatan menurun, daya beli menurun, banyak orang yang akan tertular, sakit dan akhirnya meninggal," ujarnya.   

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020