Aceh Besar (ANTARA) - Dosen Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala berhasil memasukkan jurnal Studies in English Language and Education (SiELE) dalam indeks Scopus, kata pejabat di kampus tersebut.

"Sebagai pimpinan Universitas saya sangat bersyukur dan bangga atas keberhasilan dosen-dosen Unsyiah ini. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kualitas riset dari peneliti Unsyiah dalam bidang humaniora seperti bahasa, linguistik dan sastra telah diakui reputasinya secara global," kata Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan SiELE merupakan jurnal ilmiah yang menyajikan penelitian dan pengembangan di bidang pembelajaran dan pendidikan khusus Bahasa Inggris, linguistik dan sastra umum yang dikelola Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Unsyiah.

Ia mengatakan kajian dalam bidang linguistik ini masih tergolong langka di Indonesia, karenanya keberhasilan tersebut diharapkan memotivasi dosen bahasa di Unsyiah mengembangkan risetnya, sehingga Unsyiah menjadi rujukan nasional dalam disiplin ilmu ini.

Baca juga: Dosen Unsyiah divonis tiga bulan penjara karena pencemaran nama baik

Baca juga: Tak ada reagen, dua laboratorium PCR di Aceh belum berfungsi


SiELE telah disubmit untuk evaluasi ke Scopus pada tanggal 29 Mei 2018 oleh ketua editornya Dr. Yunisrina Qismullah Yusuf dan wakil editor Faisal Mustafa. Keduanya merupakan dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Unsyiah.

Yunisrina menjelaskan jurnal ini telah dilakukan review selama dua tahun, di mana dalam masa tersebut SiELE menjalani proses review oleh Scopus Content Selection and Advisory Board (CSAB) dan akhirnya memenuhi kriteria untuk diindeks dalam Scopus.

"Kami menerima email dari Scopus pada tanggal 16 April 2020, yang menyatakan bahwa jurnal SiELE sudah accepted for inclusion in Scopus," katanya.

Yunisrina menjelaskan, SiELE adalah jurnal akademik peer-review yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Unsyiah. SiELE didirikan pada awal tahun 2014, dengan terbitan pertamanya pada bulan Maret 2014. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun, yaitu di bulan Maret dan September.

Adapun Tim editorial SiELE terdiri para akademisi dari berbagai negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Amerika Serikat, Iran, Thailand, Australia, Swedia, Turki dan Singapura. Para reviewers SiELE juga terdiri dari para ahli di bidang ELT (English Language Teaching), linguistik dan sastra dari berbagai negara.

Dengan terindeksnya SiELE di Scopus, maka akan memungkinkan tingkat akses metadata jurnal semakin tinggi oleh pengguna, karena Scopus memiliki fitur: Citation, Networking, Research dan Score sehingga dapat membantu naiknya indeks visitasi jurnal ini dan Unsyiah secara global.

"Ini sekaligus menjadikan posisi SiELE sebagai jurnal ilmiah terindeks global bereputasi, setelah pada Maret 2019 lalu diakreditasi oleh Kemenristekdikti dengan peringkat 2 (Sinta 2)," ungkapnya.

Semenjak SiELE diterima oleh Scopus, secara otomatis jurnal ini telah naik ke peringkat 1 (Sinta 1) di website SINTA. Saat ini, SiELE berada di urutan ke 31 diantara 67 jurnal terindeks Scopus di seluruh Indonesia. Di mana SiELE memiliki impact 1.13 dengan H-Index 10.

Berdasarkan data di Sinta 1, jurnal SiELE merupakan jurnal yang ke-3 di Indonesia yang terindeks Scopus di bidang ELT (English Language Teaching), setelah Indonesian Journal of Applied Linguistics (Universitas Pendidikan Indonesia) dan TEFLIN Journal (Universitas Negeri Malang).

Scopus sendiri merupakan lembaga pengindeks global bereputasi tinggi yang dimiliki oleh penerbit terkemuka dunia, Elsevier. Scopus menyediakan sistem penilaian untuk mengukur dampak signifikan yang dimiliki sebuah jurnal ilmiah secara global.

"Jurnal SiELE merupakan jurnal pertama di Unsyiah yang terindeks Scopus. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak atas pencapaian ini. Semoga jurnal-jurnal lain di Unsyiah juga bisa terindeks Scopus ke depan," katanya.*

Baca juga: Rektor Unsyiah: Pendaftaran UTBK dan SBMPTN Dimulai Juni

Baca juga: Rumah Amal Unsyiah santuni mahasiswa yang berada di Banda Aceh

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020