Jakarta (ANTARA) - Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional, Chelsea Islan bersama Taman Bacaan Pelangi menggalang dana untuk membantu ribuan anak-anak di Indonesia Timur agar mereka tetap dapat belajar di tengah wabah COVID-19.

Chelsea menyambut baik gagasan Taman Bacaan Pelangi agar anak-anak di Indonesia Timur dapat tetap belajar selama pandemi.

Baca juga: Aaliyah Massaid rilis "Saling Peduli" untuk bantu penanganan corona

Baca juga: Tim Ricis sumbang keuntungan penjualan album untuk penanganan COVID-19


"Saya sendiri pernah beberapa kali ke daerah terpencil di Flores maupun Papua dan saya melihat sendiri betapa infrastruktur di daerah-daerah tersebut sangat terbatas," kata Chelsea dalam siaran pers hari ini.

"Saya merasa prihatin akan nasib anak-anak di pelosok, karena tentunya mereka akan semakin tertinggal di bidang pendidikan dengan adanya wabah COVID-19 ini," kata dia.

Nila Tanzil, Founder Taman Bacaan Pelangi menambahkan, "Selama sepuluh tahun terakhir, Taman Bacaan Pelangi bekerja di daerah-daerah terpencil di Indonesia Timur mendirikan perpustakaan-perpustakaan sekolah."

"Kami melihat wilayah-wilayah yang bahkan tidak terjangkau sinyal handphone maupun listrik. Di saat anak-anak kota besar masih dapat belajar menggunakan internet, Zoom ataupun website/aplikasi pendidikan dan menonton program pendidikan TVRI, anak-anak di daerah pelosok di Indonesia Timur tidak dapat menikmati fasilitas itu," katanya.

Chelsea Islan dan Nila Tanzil juga akan mengadakan diskusi seputar pendidikan dan menjelaskan lebih lanjut tentang program ini melalui Instagram Live pada 2 Mei 2020 pukul 13.00 – 14.00 WIB di akun instagram @chelseaislan dan @pelangibook.

Sebagai langkah awal, hasil penggalangan dana di kitabisa.com/chelseauntuktbp akan digunakan untuk paket belajar kepada 2.000 anak kelas 1 SD di Flores dan Papua Barat selama satu bulan.

“Jika sekolah liburnya diperpanjang, maka kami harus menggalang dana lebih banyak lagi untuk menyediakan paket belajar sepanjang sekolah diliburkan”, kata Chelsea.

Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) total pengguna internet tahun 2018 adalah sebesar 171,17 juta pengguna.

Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia pada 2018 mencapai 264,16 juta yang artinya pengguna internet mencapai 64.8 persen dari jumlah total penduduk Indonesia. Dari 64.8 persen ini, pengguna internet paling banyak adalah di Pulau Jawa (55 persen). Selebihnya adalah di Sumatera (21 persen), Sulawesi (10 persen), Maluku (10 persen), Papua (10 persen), Kalimantan (9 persen), Bali (5 persen) dan Nusa Tenggara (5 persen).

Dari data tersebut terlihat jelas bahwa masih ada 35,2 persen dari penduduk Indonesia yang belum menggunakan internet, yaitu sebanyak 92,98 juta orang.

Daerah-daerah di lndonesia Timur pun masih banyak yang tidak terjangkau akses internet, dari data di atas hanya tertinggi 10 persen di Papua, Maluku, dan Sulawesi, sementara di Nusa Tenggara hanya 5 persen dari jumlah penduduk yang memiliki akses internet.


Baca juga: Justin Bieber dan Ariana Grande buat lagu duet "Stuck With U"

Baca juga: Eminem lelang Air Jordan 4 Retro untuk donasi corona

Baca juga: Ria Miranda siapkan "survival kit" untuk hadapi pandemi COVID-19

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020