Jakarta (ANTARA) - Merek ponsel asal China, Vivo, untuk pertama kalinya memimpin pasar ponsel pintar di Indonesia pada kuartal pertama 2020.

Vivo, berdasarkan data IDC Indonesia, mengatongi pangsa pasar antara 25 persen hingga 30 persen, meski pun pengiriman ponsel menurun akibat pandemi virus corona.

Keberhasilan Vivo meraih peringkat pertama di Indonesia menurut IDC berkat ponsel kelas low-end dan mid-range, yang dinilai sangat sesuai untuk pasar Indonesia.

Posisi kedua diduduki oleh OPPO, juga merk asal China, dengan penggerak utama seri A, serta diversifikasi portofolio hingga ke seri high-end. OPPO memiliki pangsa pasar antara 20 persen hingga 25 persen.

IDC menilai meski pun produk OPPO bervariasi, harga untuk seri high-end menyulitkan untuk dijual dalam jumlah yang besar.

Samsung pada kuartal pertama 2020 harus berada di tempat ketiga, dengan pangsa pasar di bawah 20 persen, setelah beberapa kali menduduki posisi puncak pangsa pasar ponsel di Indonesia.

Samsung, seperti dikatakan IDC, memang memiliki seri Galaxy A yang dijual dengan harga terjangkau, namun, mereka mengalami penurunan pengiriman produk karena mengalami gangguan pasokan.

Xiaomi berada di urutan keempat, merk asal China tersebut memiliki pangsa pasar di bawah 15 persen pada kuartal tersebut.

IDC menilai Xiaomi masih memberikan harga yang menarik bagi konsumen dan penggemar, fanbase, yang kuat.

Posisi kelima diraih oleh Realme, pangsa pasarnya berkisar di angka 10 persen hingga 15 persen, akibat pengiriman menurun karena pandemi COVID-19.



Baca juga: Pasar ponsel Indonesia terdampak pandemi virus corona

Baca juga: OPPO sebut permintaan ponsel masih cukup baik

Baca juga: Penjualan ponsel global anjlok 14 persen

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020