Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengajukan stimulus anggaran sebesar Rp1,24 triliun untuk penguatan nelayan budidaya dan nelayan tangkap selama pemberlakuan tatanan normal baru di masa pandemi COVID-19.

"Kami usulkan anggaran stimulus APBN 2020 untuk penguatan nelayan tangkap dan nelayan budidaya Rp1,24 triliun," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Konferensi pers tersebut dilakukan setelah sebelumnya Presiden menggelar Rapat Terbatas melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

Edhy mengatakan total anggaran tersebut diperuntukkan bagi bantuan nelayan Rp413,27 miliar, bantuan pembudidaya Rp406,55 miliar, pengolah dan pemasar Rp36,07 miliar, petambak garam Rp54,1 miliar, pengawasan kapal asing pencuri ikan Rp106,48 miliar dan pengawasan audit internal Rp8 miliar.

Dia menyampaikan stimulus akan dioptimalkan agar kegiatan menangkap ikan di laut oleh nelayan tidak lagi mengalami kesulitan terkait akses masuk laut.

Sementara bagi pembudidaya benih dan indukan, pemerintah akan membantu pembudidaya di mana pembudidaya juga akan diminta menyiapkan cold storage berbagai ukuran untuk mengantisipasi penyerapan hasil budidaya yang belum sempurna disebabkan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar di sejumlah daerah.

Lebih jauh Edhy juga meminta adanya penyertaan modal negara kepada sejumlah BUMN untuk bisa menyerap hasil nelayan serta permintaan kepada bank milik negara untuk bisa mengucurkan kredit di sektor tersebut salah satunya budidaya tambak udang.


Baca juga: Anggaran KKP kembali dipotong, capai Rp1,8 triliun untuk atasi Corona

Baca juga: Anggaran pengembangan perikanan budi daya 2020 tembus Rp1 triliun

Baca juga: DPR RI harapkan anggaran KKP dapat meningkat

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020