Dengan makin banyak yang terdeteksi, kasus Corona mungkin bisa cepat diatasi
Jakarta (ANTARA) - Tes cepat atau Rapid Diagnostic Test (RDT) COID-19 oleh Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara bagi insan pers di Jakarta sejak 8 Juni 2020 hingga kini diapresiasi oleh pelaku industri sektor ini dengan harapan pandemi ini cepat usai.

"Bagus ada rapid test ya, apalagi buat orang-orang yang pekerjaannya intens bertemu banyak orang. Ini akan lebih memudahkan juga dalam menekan penyebaran COVID-19. Jadi bisa ketahuan lebih awal, harapannya pandemi ini cepat berakhir dengan dilakukan berbagai tes meski butuh waktu. Paling tidak kasusnya bisa semakin jelas," kata wartawan IDN Times Hana Adi Perdana, usai menjalani tes cepat di LKBN Antara, Jakarta, Kamis.

Hal yang sama juga diungkapkan wartawan IDN Times lainnya, Gregorius Aryodamar yang mengungkapkan tes cepat dengan penerapan protokol kesehatan yang dilakukan Antara dengan waktu kurang lebih 15 menit hasilnya ke luar, sangat bermanfaat mendeteksi awal kasus COVID-19 untuk percepatan kasus COVID-19.

"Dengan makin banyak yang terdeteksi, kasus Corona mungkin bisa cepat diatasi. Dan bagi yang dites menjadi lebih bisa mengantisipasi ke depannya," kata dia.

Adapun pewarta IDN Times lainnya, Muhammad Ilyas mengatakan tes cepat yang juga sebagai tindakan pencegahan penularan ini bisa jadi proteksi diri dan lingkungan agar penyebaran virus Corona bisa ditekan.

Baca juga: LKBN ANTARA selenggarakan "rapid test" di PWI Pusat dan Dewan Pers

Terlebih, Indonesia dan Jakarta tengah memasuki era normal baru yang menuntut pemerintah harus bisa membuat strategi penanganan lebih efektif dan efisien terkait aktivitas masyarakat sambil tidak lupa terus mensosialisasikan dengan jelas aturan dan tata cara hidup di era itu. baru.

Berbagai tes untuk mendeteksi COVID-19 sendiri, kata Ilyas, diharapkan lebih banyak dilakukan dengan tujuan pemerintah tidak salah langkah dalam menerapkan kebijakan baru.

"Soalnya pada waktu normal baru kan jumlah orang terinfeksi malah menembus angka seribu per hari. Total sekarang ada 41 ribuan, itu tandanya grafik kan belum turun," katanya.

Ia mengusulkan agar tes ke setiap daerah harus diperbanyak, baik tes cepat maupun usap tenggorokan sehingga pemerintah enggak salah langkah saat menerapkan kebijakan baru jika kasus semakin parah.

"Berikan juga solusi yang tepat bagi pekerja yang sudah masuk dan berkendaraan dengan kendaraan umum, karena kan faktanya masih desak-desakan sehingga risiko penyebaran meluas jadi lebih besar," ucapnya.

Baca juga: LKBN Antara gelar tes cepat di kantor Tirto.id

Para pewarta yang kesehariannya di lapangan bertemu masyarakat ini juga mengungkapkan harapan agar masyarakat sadar dan patuh dengan protokol kesehatan dan kebiasaan baru yang dilakukan di era normal baru seperti jagak jarak fisik dengan orang lain, tidak berkerumun, menggunakan masker saat keluar rumah dan sering mencuci tangan dengan sabun.

"Mudah-mudahan cepet menurun grafiknya dan segera ditemukan vaksinnya, jadi masyarakat bisa melakukan aktivitas normal kembali," tutur Ilyas menambahkan.

Pada Kamis ini, Lembaga Kantor Berita Nasional Antara (LKBN Antara) kembali menggelar rapid diagnostic test (RDT) bagi insan pers dengan memeriksa 41 pekerja media dari IDN Times.

Selain insan pers IDN Times, rapid test yang dijadwalkan dimulai pada 8 Juni 2020 hingga tanggal 19 Juni 2020 telah dilaksanakan pada insan pers Rakyat Merdeka, Kumparan, Tirto, Femina, Dewan Pers dan PWI Pusat, kemudian akan dilaksanakan pada insan pers The Jakarta Post.

Tes cepat ini berguna untuk melacak persebaran virus Corona yang di Jakarta hingga 17 Juni 2020 sudah tercatat sebanyak 9.209 positif, pasien sembuh sebanyak 4.445 orang dan korban meninggal sebanyak 586 orang.

Baca juga: 45 karyawan Femina jalani "rapid test" COVID-19 dari LKBN ANTARA

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020