Generasi milenial bisa sebagai medium penyebarluasan informasi yang cukup efektif soal industri sawit nasional,”
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali mendorong generasi milennial Indonesia untuk semakin mengenal industri sawit sebagai salah satu kekuatan utama Indonesia dalam pemanfaatan energi di masa datang, sekaligus sebagai posisi tawar ekonomi di dunia internasinal.

“Dukungan dari masyarakat khususnya kalangan milenial menjadi pekerjaan rumah bagi industri sawit nasional untuk dapat tampil menjadi ‘tuan rumah’ di negerinya sendiri. Generasi milenial bisa sebagai medium penyebarluasan informasi yang cukup efektif soal industri sawit nasional,” kata Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

BPDPKS adalah Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan yang bertugas mengelola dana perkebunan kelapa sawit untuk menjaga keberlangsungan industri kelapa sawit sebagai komoditas strategis nasional Indonesia.

Menurut Eddy, maraknya kampanye negatif di tingkat global terhadap komoditas sawit dengan isu-isu yang berubah-ubah menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku industri sawit dalam negeri untuk terus bersemangat membagikan data dan fakta positif terkait perkembangan sawit di Indonesia.

Untuk itulah, BPDPKS sebagai salah satu lembaga dalam ekosistem sawit nasional berupaya mendekatkan industri sawit dengan masyarakat, terutama milenial yang merupakan penerus masa depan negara ini.

Baca juga: BPDPKS salurkan Rp33,6 triliun untuk biodiesel dan peremajaan sawit

Baca juga: Dubes: Indonesia perlu kampanye terstruktur perangi diskriminasi sawit


Salah satu karakteristik khas yang melekat pada generasi millennial, di antaranya adalah kedekatannya dengan dunia digital.

Eddy menambahkan, kampanye sawit terhadap kelompok milenial digelar BPDPKS secara maraton di sejumlah daerah dengan menggelar diskusi terbuka secara virtual agar mengenal industri sawit secara lebih lengkap dan komprehensif.

Setelah digelar awal Juni 2020 digelar di kota Medan, Sumatera Utara, berikutnya BPDPKS memilih wilayah Kalimantan sebagai tempat diskusi daring.

“Meski virtual, peserta tetap dibatasi agar lebih fokus dalam menyampaikan data dan fakta terkait perkembangan industri sawit di Indonesia. Kegiatan ini akan terus digelar untuk berbagai kota secara bergantian, sehingga dapat menyapa lebih banyak lagi kalangan milenial di berbagai kota di Indonesia,” ujarnya.

Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), produksi minyak sawit nasional sepanjang Januari-Agustus 2019 tercatat mencapai 34,7 juta ton atau 4 juta ton lebih tinggi dibanding capaian Januari-Agustus 2018 sebanyak 30,66 juta ton.

Semenjak Indonesia menjadi produsen utama kelapa sawit (CPO) dunia di tahun 2006, permintaan produk olahan kelapa sawit Indonesia terus meningkat. Fenomena ini kerap memunculkan kampanye negatif yang menuduh bahwa kelapa sawit adalah biang keladi terjadinya perubahan iklim, merusak lingkungan, menyerap banyak air, merusak hutan, penyebab pemanasan global dan juga merusak lahan gambut serta minyak yang mengandung lemak.

Untuk itulah, Pemerintah melalui BPDKS dan asosiasi sawit nasional gencar mencari strategi untuk menghadapi kampanye hitam soal industri sawit nasional, salah satunya menggerakkan kalangan milenial.


Baca juga: BPDPKS sasar generasi milenial kampanye positif sawit

Baca juga: BPDPKS gaet kalangan milenial aktif dalam riset sawit


 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020