Data sampai 2 Juli 2020 ada 71.065 desa, atau setara dengan 95 persen dari 74 835 desa...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,  Abdul Halim Iskandar mengatakan 71.065 desa telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa kepada Keluarga Penerima Manfaat yang terkena dampak COVID-19 di desa.

Data sampai  2 Juli 2020 ada 71.065 desa, atau setara dengan 95 persen dari 74 835 desa, kata Mendes Halim dalam konferensi pers di Kemendes PDTT, Jakarta, Kamis.

Persentase tersebut didasarkan pada total 74.835 desa yang potensial menyalurkan BLT Dana Desa, bukan berdasarkan total 74.953 desa yang ada di seluruh Indonesia.

"Kenapa kita menghitungnya dari 74.835? Karna ada 57 desa yang kecil kemungkinan menerima Dana Desa karana masih dalam verifikasi ulang oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)," katanya.
Baca juga: Kondisi geografis masih hambat penyaluran BLT, sebut Kemendes PDTT
Baca juga: Mendes PDTT sampaikan dua kendala dalam penyaluran BLT Dana Desa


Kemudian, ada juga 61 desa yang memang tidak menyalurkan atau memanfaatkan Dana Desa untuk BLT Dana Desa.

"Itu karena warga masyarakatnya tidak memenuhi berbagai kriteria. Itu sudah pernah saya sampaikan. Jadi saya pedomannya adalah adalah 74.835 desa," ujarnya.

Lebih lanjut, Gus Menteri mengatakan total dana yang telah dikeluarkan untuk pencairan BLT Dana Desa adalah sebesar Rp4,53 triliun dengan KPM BLT Dana Desa sebanyak 7.554.031 keluarga.

Total KPM tersebut terdiri dari 2.341.750 orang yang merupakan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) atau 31 persen, 283.392 keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit kronis atau menahun dan 1.400.483 KPM yang kehilangan mata pencaharian.

Sementara itu, mayoritas KPM BLT Dana Desa adalah petani dan buruh tani yang jumlahnya sampai sebanyak 6.602.190 KPM atau sebesar 88 persen dari total KPM.
Baca juga: Kemendes temukan sejumlah kendala dalam penyaluran BLT dana desa

Pewarta: Katriana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020