Kami mendapati bahwa para mitra UMKM memang mengalami kesulitan dalam kondisi pandemi COVID-19, tapi sekitar 82 persen merasa optimistis..
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi yang melayani jasa angkutan, Gojek mengungkapkan terdapat sekitar 100 ribu mitra UMKM-nya yang bertransformasi ke ranah digital atau go online selama kondisi pandemi COVID-19.

"Kami melihat para pelaku UMKM Indonesia betul-betul lincah dan mampu bergerak cepat, hanya dalam empat bulan sekitar 100 ribu mitra UMKM bertransformasi ke ranah digital atau go online dengan menggunakan platform Gojek," ujar Head of Merchant Platform Business Gojek, Novi Tandjung dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.

Menurut Novi, kondisi pandemi telah mengubah aktivitas dan kegiatan sehari-hari. Namun, perubahan itu sudah tidak terhindarkan lagi, maka dari itu semua pelaku usaha perlu beradaptasi dengan situasi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak dan sebagainya.

Selain itu, lanjut dia, Gojek melakukan studi terhadap para mitra UMKM-nya untuk memahami bagaimana dampak pandemi ini terhadap mereka.

"Kami mendapati bahwa para mitra UMKM memang mengalami kesulitan dalam kondisi pandemi COVID-19, tapi sekitar 82 persen merasa optimistis bahwa mereka yakin dapat bertahan dan kembali bangkit dalam enam bulan ke depan," kata Novi.
Baca juga: Menteri Teten Masduki apresiasi konsep "Dapur Bersama GoFood"

Dia mengatakan bahwa para mitra UMKM baik yang kecil maupun yang besar ternyata memiliki mentalitas bertahan dan optimistis yang sangat tinggi sehingga memberikan semangat kepada Gojek.

"Ketika kami berupaya menggali lebih dalam terkait bagaimana upaya para pelaku UMKM ini untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19, lima dari 10 mitra UMKM tidak mengubah produk mereka tetapi lebih banyak memberikan variasi penawaran dan promosi dalam mengelola permintaan konsumen," kata Head of Merchant Platform Business Gojek tersebut.

Sedangkan sebagian mitra UMKM lainnya melakukan penyesuaian atau pivoting produk dan bisnis mereka, agar tetap bertahan menjalani kondisi pandemi.
Baca juga: LINE tambah GoPay untuk pembayaran stiker

Dalam paparannya, Novi juga mengungkapkan bahwa terdapat perubahan perilaku konsumen yang lebih cenderung mengandalkan transaksi via daring akibat pandemi COVID-19.

Layanan transaksi GoFood meningkat tiga kali lipat, hal serupa juga terjadi pada layanan transaksi GoMart yang mengalami kenaikan tiga kali lipat.

Sedangkan layanan pengiriman barang GoSend mengalami kenaikan hampir 90 persen, dan layanan pembayaran digital GoPay semakin tumbuh sebagai opsi pembayaran nontunai dan daring konsumen pada masa COVID-19.

Baca juga: Pemerintah apresiasi inisiatif J3K, upaya Gojek bangkitkan ekonomi
Baca juga: Teknologi hidupkan optimisme masyarakat di tengah pandemi

Pewarta: Aji Cakti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2020