periode triwulan II ini periode yang sangat berat
Jakarta (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang triwulan II 2020 mencapai Rp191,9 triliun, turun 4,3 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp200,5 triliun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam paparan realisasi investasi secara daring di Jakarta, Rabu, mengatakan jika dibandingkan dengan triwulan I 2020 yang mencapai Rp210,7 triliun maka capaian April-Juni 2020 itu turun 8,9 persen.

"Capaian ini sudah tentu bukan hasil yang jadi rencana BKPM karena rencana kami (capaian) lebih dari Rp200 triliun untuk kuartal kedua. Tapi kita tahu sendiri kondisi COVID ini sangat berat, periode triwulan II ini periode yang sangat berat," katanya.

Bahlil menambahkan pihaknya sampai mendatangi masing-masing investor untuk menanyakan masalah yang investor hadapi selama pandemi.

"Sekarang di BKPM baik deputi, direktur, sudah kayak staf saja turun ke lapangan untuk memastikan teman-teman merealisasikan investasi, baik yang mau datang atau yang sudah jalan investasi dan mau ekspansi," katanya.

Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang triwulan II 2020 sebesar Rp97,6 triliun (50,9 persen), sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp94,3 triliun (49,1 persen).

BKPM juga mencatat lima sektor utama realisasi investasi pada triwulan II 2020 yakni sektor listrik, gas dan air; transportasi, gudang dan telekomunikasi; industri logam dasar, barang logam dan bukan mesin dan peralatannya; industri makanan; serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran.

Ada pun berdasarkan sebarannya, realisasi investasi tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan Riau. Sementara lima negara asal investor utama sepanjang triwulan kedua yakni Singapura, Hong Kong, China, Jepang dan Korea Selatan.

Secara kumulatif, realisasi investasi Semester I-2020 mencapai Rp402,6 triliun atau 49,3 persen dari target realisasi investasi 2020 sebesar Rp817,2 triliun. Capaian sepanjang Januari-Juni 2020 itu juga tumbuh 1,8 persen dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp395,6 triliun.

Sebaran sektor di Semester I-2020 yakni transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta industri makanan.

Investasi sepanjang Semester I-2020 juga tersebar di lima provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Riau. Sementara negara-negara asal investasi di semester ini yakni Singapura, China, Hong Kong, Jepang dan Malaysia.

Penyerapan tenaga kerja sepanjang triwulan II-2020 sebesar 263.109 orang dari 34.658 proyek. Sedangkan secara kumulatif, sepanjang Semester I-2020 mencapai 566.194 orang dari 57.815 proyek investasi.

"Ini bukan angka sulap ya. Ini angka bisa diuji. Kalau mau diajak debat, ayo. Ini real per proyek, di mana lokasinya, apa investasinya. Jangan lagi yang bilang kalau ini angka mimpi," katanya menyoroti soal penyerapan tenaga kerja.

Baca juga: Indonesia luncurkan laman informasi, konsultasi untuk investor asing
Baca juga: Ridwan Kamil mau jemput bola gaet relokasi investasi dari China
Baca juga: BKPM pastikan tujuh perusahaan relokasi investasi ke Indonesia

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020