Gorontalo (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, mendorong pihak investor pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tomilito berkekuatan 2x50 Mega Watt (MW) di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Tomilito, untuk menyosialisasikan kedatangan tenaga kerja asing (TKA) di daerah itu.

"Pihak investor harus terbuka menyosialisasikan kedatangan para TKA yang jumlahnya mencapai 227 orang. Langkah ini perlu masif sebagai bentuk transparansi pelaksanaan pembangunan yang memerlukan tenaga kerja asing," ucap anggota Komisi II DPRD Gorontalo Utara, Gustam Ismail, di Gorontalo, Rabu.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, pembangunan PLTU Tomilito sangat diperlukan untuk mengatasi defisit listrik di wilayah Sulawesi dan Gorontalo.

Baca juga: Menaker: Kedatangan TKA di Konawe akan serap 5.000 pekerja lokal

Namun di masa pandemi COVID-19, keterbukaan terhadap arus kedatangan TKA termasuk tenaga kerja Indonesia dari luar Gorontalo sangat penting.

Investor perlu menyebarluaskan informasi mengapa TKA maupun TKI dari luar Gorontalo diperlukan pada pembangunan tersebut.

Keahlian apa saja yang diperlukan, bagaimana langkah karantina yang dilakukan sebelum mereka dapat mulai bekerja dan bersosialisasi dengan lingkungan di internal maupun di sekitar lokasi PLTU.

Serta dampak-dampak sosial yang perlu diperhatikan dengan detail oleh pihak investor, agar pembangunan tetap berjalan untuk mencapai target penyelesaian dan antisipasi terhadap penyebaran virus tersebut dapat dilakukan dengan baik.

Gustam berharap, investor tidak ragu meminta bantuan pemerintah daerah, termasuk pihak TNI dan Polri, juga DPRD jika memerlukan bantuan untuk penyebarluasan informasi tersebut.

"Ini penting untuk keberhasilan pembangunan yang memprioritaskan keamanan daerah dan kenyamanan masyarakat," tandasnya.***

Baca juga: Dinkes Konawe pastikan 500 TKA China sehat sebelum masuk kerja

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020