Pengembangan teknologi berbasis informasi digagas sebagai langkah efisiensi sekaligus peningkatan daya saing perusahaan di kancah nasional maupun global
Jakarta (ANTARA) - Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kaltim berupaya meningkatkan daya saing melalui sejumlah inovasi selama setahun terakhir, salah satunya penerapan digitalisasi dengan menempatkan IT sebagai transformer.

"Semangat inovasi di seluruh unit kerja Pupuk Kaltim terus berkembang secara signifikan. Insan Pupuk Kaltim terdorong untuk lebih meningkatkan inovasi berbasis teknologi dalam mendukung produktivitas Perusahaan," ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Seluruh inovasi, lanjut dia, mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi kinerja perusahaan, yang sejalan dengan konsep Industri 4.0. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya berbagai penghargaan dalam bidang IT.

"Pengembangan teknologi berbasis informasi digagas sebagai langkah efisiensi sekaligus peningkatan daya saing perusahaan di kancah nasional maupun global," ujar Bakir.

Baca juga: Terapkan tata kelola baik, Pupuk Kaltim raih sertifikasi ISO antisuap

Ia menegaskan sebagai produsen urea terbesar di Indonesia yang berperan mendukung kedaulatan pangan nasional, Pupuk Kaltim terus berbenah dengan menekankan inovasi serta efisiensi di segala bidang.

Bakir menyampaikan keberhasilan perusahaan telah ditunjukkan melalui sejumlah prestasi. Pada 2019 Pupuk Kaltim meraih KPI kategori Baik dengan tingkat kesehatan perusahaan kategori Sehat AA.

Selain itu Pupuk Kaltim juga mencapai kinerja unggul sesuai kriteria Baldridge Excellence Framework (BEF) dengan skor 692, sesuai kinerja perusahaan pada level Industry Leader.

"Capaian ini untuk mengetahui posisi kinerja perusahaan melalui penilaian yang dilakukan secara fair, sekaligus memotivasi karyawan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik," katanya.

Kinerja produksi dan penjualan pada 2019 juga berjalan dengan baik dan lancar. Produksi urea mencapai 104 persen dari target dan produksi amoniak mencapai 102 persen dari target.

Baca juga: Pupuk Kaltim salurkan bantuan untuk tenaga medis COVID-19

Begitu juga dengan kinerja penjualan yang berjalan dengan baik, mencapai 100 persen untuk penjualan urea. Pupuk Kaltim juga berkomitmen untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, sesuai standar yang ditetapkan.

"Perusahaan berkomitmen tinggi dalam menerapkan SNI secara konsisten dan berkelanjutan, terbukti dengan produk-produk perusahaan yang telah diakui kualitas dan mutunya," ucap Bakir Pasaman.

Pada 2019, lanjutnya, Pupuk Kaltim meraih Appreciation for Maintaining Grand Platinum (tertinggi) dalam ajang SNI Awards 2019, yang digelar oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) di Jakarta pada 20 November 2019.

"Penghargaan ini menjadi kebanggaan karena pada 2016 Pupuk Kaltim menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang meraih predikat Platinum," terang Bakir.

Tidak hanya skala nasional, dalam kancah industri pupuk dunia, Pupuk Kaltim meraih Gold Medal dalam ajang International Fertilizer Association (IFA) Industry Stewardship Champions di Versailles, Prancis pada 20 November 2019.

"Pupuk Kaltim telah diakui dunia internasional, produk-produk Perusahaan bukan hanya memiliki kualitas tinggi, tapi juga aman dan baik bagi konsumen serta ramah lingkungan. Melalui penghargaan ini, Pupuk Kaltim mensejajarkan posisi dengan perusahaan kelas dunia," ungkap Bakir.

Baca juga: Pupuk Kaltim raih penghargaan Anugerah BUMN 2020

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020