Kita mulai lihat geliatnya di sejumlah objek wisata
Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster berpandangan sektor pariwisata di daerah itu sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan sejak dibuka untuk wisatawan domestik mulai 31 Juli 2020.

"Hal ini ditunjukkan dengan terus meningkatnya jumlah penerbangan menuju Pulau Dewata tiap harinya melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai salah satu pintu masuk Bali," kata Koster dalam keterangan persnya diterima ANTARA, di Denpasar, Minggu.

Koster menyampaikan hal itu saat menyampaikan sambutan pada peluncuran 'Tari Kecak Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Peluncuran Program Digitalisasi Sistem Pembayaran Berbasis QRIS" di Uluwatu, Badung.

Dia mengemukakan, sebelum 31 Juli 2020, pesawat Garuda Indonesia dengan tujuan Bali hanya melakukan penerbangan dua kali setiap hari. Jumlah penumpang yang diangkut pun hanya berkisar 1.000 orang per hari.

"Setelah dibuka pada 31 Juli, penerbangan Garuda Indonesia ke Bali mencapai lima kali sehari. Bahkan jika dihitung, semua maskapai yang terbang ke Bali, tercatat saat ini sudah mencapai 35 penerbangan perhari," ujarnya didampingi Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati itu.

Untuk jumlah penumpang juga terjadi lonjakan lebih dari 2.000 orang per hari. Bahkan Gubernur Koster mencatat empat hari terakhir ini sebanyak 5.000 penumpang per harinya tiba di Bali melalui Bandara Ngurah Rai. Ini belum termasuk wisatawan domestik masuk Bali melalui jalur darat yang juga jumlahnya mengalami peningkatan.

"Kita mulai lihat geliatnya di sejumlah objek wisata. Di Kuta sedikit meningkat, kemudian Tanah Lot, Ubud, Sanur dan Kintamani juga sudah mulai meningkat," kata Koster.

Selanjutnya menyangkut pemulihan kondisi pariwisata Bali seperti semula, menurutnya sangat tergantung pada pengelolaan penanganan pandemi COVID-19. Oleh karena itu, Gubernur Bali meminta masyarakat secara sadar berdisiplin dan berkomitmen melaksanakan protokol kesehatan serta kebijakan pemerintah.

"Tujuannya supaya wisatawan merasa nyaman selama berkunjung dan tinggal di Bali yang berada dalam zona hijau. Karena itu saya sangat berharap kita semua komit untuk menjalankan (Tatanan Kehidupan Era Baru, red) ini dengan tertib," katanya.

Untuk itu, Koster pun kemudian meminta semua pihak agar tidak terpengaruh terhadap ajakan dari siapa pun untuk tidak mematuhi protokol kesehatan. Sebab, jika pembukaan tahap untuk wisatawan nusantara ini tidak berjalan dengan baik, maka pariwisata Bali akan kembali mengalami kemunduran.

Apabila terlaksana dengan baik dan lancar, pihaknya optimistis kontraksi ekonomi pada triwulan ketiga dapat diturunkan. "Astungkara pada triwulan keempat itu sudah lebih baik. Kalau bisa itu sudah mendekati nol, sehingga pada tahun 2021, kita sudah mencapai angka pertumbuhan positif. Ini tentu harapan kita bersama," ucapnya.

Tampak hadir pula pada kegiatan ini Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma dan sejumlah pemangku kepentingan pariwisata lainnya.

Baca juga: Pariwisata Bali diprediksi lebih bergantung pada turis domestik
Baca juga: Kemenparekraf persiapkan wisata dalam tatanan kehidupan era baru


 
Acara peluncuran "Tari Kecak Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Peluncuran Program Digitalisasi Sistem Pembayaran Berbasis QRIS" di Uluwatu, Badung (Antaranews Bali/Dok BI Bali/2020)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020