Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh, Telmaizul Syatri, menyatakan permohonan pembuatan paspor baru dan penggantian buku mengalami penurunan
yang begitu signifikan di tengah pandemi Covid-19.

"Permohonan paspor anjlok, tetapi kita tetap melakukan berbagai upaya agar pelayanan bagi masyarakat tetap berjalan baik," kata Telmaizul di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan selama mewabah pandemi Covid-19, jumlah warga yang mengajukan permohonan paspor terjadi penurunan yang sangat drastis. Biasanya Imigrasi Banda Aceh mengeluarkan sekitar 2.000 hingga 3.000 paspor per bulan.

Baca juga: Pemohon paspor di Kalsel didominasi jamaah umrah

Namun, selama pandemi virus yang menyerang paru-paru tersebut merebak di Indonesia, permohonan paspor menurun drastis, bahkan Imigrasi hanya menerbitkan sekitar 100 paspor dalam sebulanya.

"Kalau dalam satu bulan ada terbit 100 paspor itu sudah hebat. Setiap hari ada (permohonan) paling banyak dua atau lima orang," katanya.

Menurut Telmaizul, rata-rata warga yang membuat paspor di tengah pandemi Covid-19 itu keperluannya bagi mereka yang hendak melanjutkan pendidikan di luar negeri. Namun, ada juga beberapa warga hanya sekedar untuk memperpanjang masa berlaku paspornya.

Baca juga: Petugas Imigrasi Palu layani pemohon paspor gunakan kebaya

"Rata-rata untuk sekolah, dia sudah dapat beasiswa begitu. Ada juga misalnya seperti pejabat yang paspornya sudah mati (masa berlaku) langsung perpanjang, untuk jaga-jaga apabila ada tugas mendadak," katanya.

Disamping itu, kata dia, Kantor Imigrasi Banda Aceh juga memiliki program pintu ke pintu, yakni sebuah sistem dengan isitlah jemput bola. Ia menjelaskan petugas Imigrasi akan datang ke rumah warga atau kantor untuk pelayanan pembuatan paspor.

Baca juga: Imigrasi akan layani pemohon paspor di mall

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020