Lebak (ANTARA) - Masyarakat selatan Lebak membentuk Gugus Mitigasi Bencana sebagai komunitas relawan dalam upaya meningkatkan kewaspadaan potensi bencana alam di daerah itu.

Ketua Komunitas Gugus Mitigasi Bencana selatan Lebak, Banten, Anis Faisal Reza, Ahad, menyatakan selama ini daerah selatan Lebak rawan bencana alam sehingga perlu dilakukan pembentukan komunitas relawan.

Dimana komunitas relawan tersebut dapat membantu pertolongan evakuasi mulai dari informasi hingga terjun ke lapangan guna mengurangi risiko kebencanaan.

Baca juga: Ormas Badak Banten desak pemerintah relokasi warga korban bencana

Para anggota komunitas relawan juga terdapat dari kalangan Komunikasi Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).

Selama ini, wilayah selatan Lebak berpotensi bencana alam mulai gempa bumi, longsor, gelombang tinggi, angin kencang, banjir bandang dan banjir.

Selain itu juga potensi tsunami selatan Jawa yang mencapai 20 meter hasil riset peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah diterbitkan di jurnal Nature Scientific Report.

"Kami minta warga dapat meningkatkan kewaspadaan potensi bencana alam itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, selama ini, tingkat kesadaran warga selatan Lebak dinilai masih rendah terhadap mitigasi bencana alam itu.

Komunitas relawan mendorong masyarakat agar memiliki pengetahuan mitigasi bencana alam dengan melakukan edukasi sosialisasi secara humanis untuk mendekatkan di lingkungan warga setempat.

Baca juga: Warga korban bencana alam di Lebak berharap dibangun hunian tetap

Apabila, mereka memiliki pengetahuan Mitigasi Bencana Alam dipastikan bisa menyelamatkan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

"Kami membentuk komunitas relawan mitigasi bencana alam itu sebanyak 20 orang dan semuanya warga selatan Lebak," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan berbagai institusi pemerintah seperti BPBD, BNPB, BMKG, maupun pihak swasta agar dapat membantu dalam penanganan kebencanaan di daerah.

Gugus Mitigasi selatan Lebak juga turut membantu memberikan informasi kepada pihak BPBD dan BNPB ketika terjadinya kerusakan saat bencana di daerah selatan Lebak agar dapat segera ditangani.

"Kita berharap komunitas ini agar dapat didukung juga oleh pemerintah setempat," ujarnya.

Baca juga: Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia bangun huntara di Lebak
Baca juga: Warga korban bencana alam di Lebak minta direlokasi
Baca juga: BPBD Lebak terus waspadai bencana alam di tengah pandemi COVID-19

 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020