kalau itu nanti keterampilannya bisa dikembangkan hingga tumbuh besar tidak kemungkinan dapat berkontribusi pada pembangunan daerah, tergantung keinginan kuat dari para peserta lulusan kompetensi
Kendari (ANTARA) - Pandemi Coronavirus Disease atau COVID-19 hingga saat ini masih terus menjadi ancaman yang membayang-bayangi kehidupan manusia di seluruh belahan dunia, tak terkecuali Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Virus corona jenis baru ini menjadi satu ancaman serius terhadap keberlangsungan hidup manusia, karena menggoyangkan seluruh sektor kehidupan manusia, akibatnya semua terdampak.

Salah satunya masalah pekerjaan. Banyak masyarakat, khususnya yang bekerja di swasta, harus menerima dengan ikhlas karena mendapatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi COVID-19.

Menanggapi masalah tersebut, Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari sebagai prasarana dan sarana pelatihan mereka yang untuk mendapatkan keterampilan atau yang ingin mendalami keahlian di bidang masing-masing, turun langsung mengunjungi warga di pelosok desa-desa untuk memberikan keterampilan kerja sehingga bisa bertahan dan bangkit dari dampak pandemi COVID-19.

Pelatihan itu diberikan kepada seluruh masyarakat agar mampu berwirausaha secara mandiri dan dengan keterampilan yang didapatkannya dapat menolong dirinya atau keluarganya, bahkan bisa menolong dan memberdayakan orang di sekitarnya.

Beri keterampilan

Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari memberikan keterampilan kerja kepada ratusan warga pelosok di desa-desa di empat kabupaten se-Sulawesi melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) noninstitusional atau disebut juga Mobile Training Unit (MTU).

Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan empat kabupaten yang menjadi sasaran pelatihan MTU adalah Kabupaten Buton Tengah, Muna, Wakatobi, dan Konawe.

"Hal ini kami lakukan untuk menjawab kebutuhan saudara-saudara kita yang tidak sempat datang di BLK Kendari, kami yang datangi di desa-desa. Ada empat kabupaten yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara yang kami didik tahun ini," kata dia di Kendari, Selasa.

Pelatihan yang dilaksanakan BLK Kendari di empat kabupaten sebanyak 10 paket dengan rincian empat paket di Kabupaten Buton Tengah, empat paket di Kabupaten Muna, satu paket di Kabupaten Konawe, dan satu paket di Kabupaten Wakatobi. Setiap paket terdiri atas 16 orang dengan kejuruan yang berbeda-beda.

Baca juga: Kemnaker apresiasi kontribusi BLK Kendari tanggap COVID-19

Keterampilan yang diajarkan kepada warga di antaranya di Desa Morikana, Kecamatan Mawasangka Tengah, yakni teknik sepeda motor konvensional dan menjahit pakaian dasar. Di Kabupaten Muna dilaksanakan di Desa Oempu, Kecamatan Tongkuna, yakni kejuruan las dan pemprosesan hasil pertanian atau pembuatan roti dan kue.

Di Kabupaten Wakatobi, pelatihan yang diberikan yaitu jurusan menjahit pakaian dasar yang dilaksanakan di Desa Kabita, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan. Desa terakhir yang menjadi sasaran pelatihan BLK adalah budi daya tanaman hidroponik di Desa Pudai, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe.

Ia mengemukakan keterampilan adalah salah satu modal bagaimana seseorang bisa menyelesaikan berbagai masalah, termasuk masalah kehidupan, sehingga dengan keterampilan yang diberikan kepada warga, khususnya di pelosok, mereka dapat menolong dirinya sendiri dan berpeluang dapat menolong orang lain.

"Dan kalau itu nanti keterampilannya bisa dikembangkan hingga tumbuh besar tidak kemungkinan dapat berkontribusi pada pembangunan daerah, tergantung keinginan kuat dari para peserta lulusan kompetensi," ujar dia.

Dengan pelatihan yang diberikan pihaknya, seluruh masyarakat mampu berwirausaha secara mandiri dan dengan keterampilan yang didapatkannya dapat menolong dirinya atau keluarganya bahkan bisa menolong dan memberdayakan orang lain.

Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker RI) melalui BLK Kendari memiliki kewajiban untuk menyiapkan tenaga kerja terampil sebagai langkah konkret menekan angka pengangguran, sehingga hal itu yang mendorong pihaknya mendatangi langsung warga yang tidak bisa datang ikut pelatihan di BLK Kendari.

"Karena pelatihan ini kita lakukan masih di tengah wabah COVID-19, maka penting kiranya bagi penyelenggara maupun para peserta untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, mulai dari jaga jarak, rajin cuci tangan, dan selalu menggunakan masker," tandasnya.

Baca juga: Peserta pelatihan di BLK Kendari dituntut melek teknologi

Setelah memberikan pelatihan kepada warga, pihak pemerintah daerah tidak berpangku tangan, namun mendukung dan mau memikirkan mereka untuk mau menumbuhsuburkan keterampilan yang sudah dimiliki dengan memberikan modal usaha.

"Kepedulian dan perhatian dari pemerintah daerah dalam arti supaya keterampilan yang dimiliki oleh para siswa kita tidak beku, tidak mandul begitu saja itu yang diperlukan uluran tangan modal kerja. Kalau kami tidak punya program, kita hanya melatih membuat terampil dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil," pungkasnya.

Respons positif

Upaya yang dilakukan BLK Kendari dalam memberikan pelatihan kerja melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) noninstitusional atau disebut MTU mendapat respons positif dari berbagai pihak.

Bupati Buton Tengah Samahuddin mengapresiasi pihak BLK Kendari yang telah datang langsung memberikan keterampilan kerja kepada warganya meskipun di tengah pandemi COVID-19. Pihaknya akan memperhatikan setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan.

"Kami atas nama Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buton Tengah siap memberikan modal dari dana APBD Kabupaten Buton Tengah kepada para peserta pelatihan," katanya.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Muna Fajaruddin Wunanto juga mengapresiasi kegiatan BLK Kendari dan berjanji akan memperhatikan seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan ini.

"Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan. Kita juga mewakili Pemda Muna akan tetap memperhatikan para peserta, terutama mengenai bantuan modal dalam berwirausaha mandiri sebagai pengembangan dan pengamalan keterampilan yang diperoleh selama Pelatihan Berbasis Kompetensi Non-Institusional ini," ujarnya.

Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Wakatobi Nursidiq juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BLK Kendari atas dipilihnya Desa Kabita, Kecamatan Wangi Wangi Selatan sebagai lokasi Pelatihan Berbasis Kompetensi Non-Institusional BLK Kendari pada Tahun Anggaran 2020.

Ia mengharapkan pada tahun-tahun mendatang perhatian dan kerja sama BLK Kendari terhadap Kabupaten Wakatobi lebih ditingkatkan dan diperluas lagi.

Upaya membangkitkan warga untuk menjalani kehidupan dan memperoleh penghasilan di tengah pandemi melalui peningkatan keterampilan mereka sebagaimana ditempuh BLK memang langkah penting yang layak mendapat apresiasi.

Karena keterampilan dan kemampuan masyarakat ibarat kail untuk mereka mendapatkan penghasilan di tengah pandemi maupun menyiapkan diri menjalani kehidupan yang lebih baik pascapandemi.

Baca juga: Pemkab Bekasi siapkan pusat pelatihan tenaga kerja terlengkap
Baca juga: 19 warga Parakan positif COVID-19 dikarantina di BLK Temanggung

 

Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020