Manokwari (ANTARA) - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap di Manokwari, Kamis mengatakan  penanganan COVID-19 masih menjadi prioritas pada kebijakan anggaran tahun 2021.

Ia menyebutkan bahwa sudah ada petunjuk teknis dari Kementerian Keuangan. Kebijakan anggaran pemerintah pusat pada tahun 2021 masih terarah pada penanganan COVID-19.

"Maka di daerah pun tentu sama karena pandemi melanda seluruh daerah. Penanganan pandemi masih menjadi prioritas, terlepas apakah nanti masih ada satuan tugas, penerapan masa tanggap darurat dan lain sebagainya," ucap Arnold.

Baca juga: Temasek Foundation kembali bantu penanganan COVID-19 di Indonesia

Khusus untuk penanganan COVID-19 di Papua Barat selama delapan bulan ini, menurut Arnold, penyerapan dan pemanfaatan anggaran masih rendah. Di beberapa daerah kegiatan pencegahan dan penanganan COVID-19 terkesan tidak berjalan.

"Terutama pada bidang kesehatan, ini tentu akan berdampak pada penyerapan anggaran. Kami berharap ini menjadi bahan evaluasi untuk penanganan COVID-19 di tahun depan," ucap dia lagi.

Arnoldus berharap untuk tahun 2021 setiap daerah memiliki mesin polymerase chain reaction (PCR). Hal ini dinilai penting agar penanganan COVID-19 di setiap daerah bisa lebih cepat.

Meskipun vaksin COVID-19 sudah ditemukan namun menurutnya penangan pandemi harus tetap dilakukan. Pengadaan mesin PCR harus menjadi prioritas bagi pemerintah daerah di 13 kabupaten/kota Papua Barat.

Baca juga: Dua ahli pediatrik kawal pengujian vaksin percepat penanganan COVID-19

"Kalau semua daerah punya mesin PCR kita akan saling berharap. Saat ini baru Manokwari, Teluk Bintuni, Kota Sorong dan Kabupaten Sorong yang punya PCR, beberapa kabupaten hanya punya TCM (tes cepat molekuler) dan beberapa daerah lainnya tidak punya sama sekali," katanya.

Ia juga berharap sosialisasi gerakan hidup sehat pun harus ditingkatkan pada tahun depan, termasuk diantaranya penerapan protokol kesehatan. Sejauh ini belum ada yang bisa memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir.

"Meskipun vaksin sudah ditemukan tapi penanganan COVID-19 harus tetap berjalan dengan tata kelola yang lebih baik," demikian Arnold Tiniap.

Baca juga: Satgas : Kampanye pilkada di Jember penyebab naiknya kasus COVID-19
Baca juga: Gubernur sebut Wantannas proyeksikan Jabar contoh penanganan COVID-19

Pewarta: Toyiban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020