Kendal, Jawa Tengah (ANTARA) -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memberikan nama kepada bayi lumba-lumba yang lahir pada tanggal 29 Juni 2020 di Taman Satwa PT Wersut Seguni Indonesia (WSI) di Kendal, Jawa Tengah. Nama yang disematkan Menteri Siti kepada bayi lumba-lumba dari induk jantan bernama Suarez dan betina bernama Camelia adalah Sri Kurnia.

Mewakili Menteri LHK, Direktur Jenderal KSDAE KLHK Wiratno menyampaikan selamat kepada TS PT WSI dan berharap lumba-lumba yang berada di lembaga konservasi tersebut akan tumbuh dengan sehat.

"Pada kesempatan yang baik ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkenan memberikan nama kepada bayi lumba – lumba betina koleksi TS PT. WSI tersebut dengan nama Sri Kurnia. Semoga Taman Satwa PT. WSI semakin baik, maju dan sukses dalam pengelolaan satwa serta dapat terus berpartisipasi dalam upaya konservasi satwa di Indonesia," tutur Wiratno.

PT. WSI merupakan lembaga konservasi yang berlokasi di Pantai Cahaya Kabupaten Kendal dan telah memiliki izin lembaga konservasi dengan No.SK.665/Menhut-II/2011 tanggal 24 November 2011.

Lembaga ini dibangun sebagai tempat konservasi tumbuhan dan satwa liar di luar habitatnya (ex-situ) yang memiliki fungsi utama sebagai tempat pengembangbiakan terkontrol dan/atau penyelamatan tumbuhan dan satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya guna menjamin kelestarian, keberadaan dan pemanfaatanya. Lembaga ini pun diperuntukkan sebagai tempat pendidikan, peragaan, penitipan sementara, sumber indukan dan cadangan genetik untuk mendukung populasi in-situ, sarana rekreasi yang sehat dan penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan.

Saat ini Taman Satwa PT. WSI memiliki koleksi sebanyak 22 ekor lumba-lumba dengan jenis kelamin 12 ekor jantan dan sembilan ekor betina yang telah berhasil berkembang biak. Selain lumba-lumba, PT. WSI juga memiliki koleksi satwa jenis lainnya yaitu kakatua jambul kuning, beruang madu, linsang dan lainnya.


Sementara itu, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati KLHK Indra Exploitasia, menyampaikan, dengan lahirnya bayi lumba-lumba ini membuktikan TS PT WSI telah melaksanakan breeding terkontrol yang artinya mendukung pelestarian TSL dilindungi melalui program peningkatan populasi ex-situ dengan tetap memperhatikan kemurnian genetik.

"Sehingga diharapkan ex-situ link to in-situ dapat diimplementasikan untuk mendukung populasi di alam (in-situ)," tukasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020