Mataram (ANTARA) - Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa, sekitar pukul 14.00 Wita, menyebabkan seorang warga meninggal dunia dan satu korban kritis setelah sepeda motor yang dikendarainya tertimpa pohon tumbang.

Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah Murdi membenarkan peristiwa cuaca ekstrem yang menelan korban jiwa tersebut.

"Cuaca ekstrem yang terjadi di Desa Mantang, Kecamatan Batukliang, hari ini menyebabkan pohon tumbang dan menimpa pengendara di jalan raya, di mana satu orang meninggal dunia dan satu orang lagi dalam kondisi kritis," katanya.

Baca juga: Hadapi cuaca ekstrem, Jaktim intensifkan naturalisasi waduk

Korban meninggal dunia atas nama Mardianto (33), warga Kelurahan Dasan Agung, Kota Mataram. Sedangkan korban M Ilham Dirgantara (25), warga Kabupaten Buleleng, Bali, dalam keadaan kritis.

Kedua korban dievakuasi oleh anggota Kepolisian Sektor Batukliang ke Puskesmas terdekat. Jenazah korban meninggal dunia kemudian dibawa ke rumah keluarganya di Kota Mataram.

"Lokasi kejadian sekitar 200-300 meter arah barat Mapolsek Batukliang, sehingga polisi yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengambil tindakan evakuasi korban," ujarnya.

Murdi mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah NTB, mulai 21-27 November 2020.

Baca juga: Gubernur Jatim: Waspadai cuaca ekstrem picu bencana hidrometeorologi

BMKG memperkirakan pada dasarian III November 2020, peluang curah hujan dengan kategori lebih dari 50 mili meter (mm) sangat tinggi lebih dari 90 persen, serta terdapat peluang hujan lebih dari 100 mm sebesar 50-70 persen di Pulau Lombok, Kabupaten Dompu, dan Bima bagian barat.

Terdapat juga peluang hujan lebih dari 150 mm/dasarian sebesar 10-30 persen di Kabupaten Lombok Timur bagian tengah dan sebagian Dompu.

Dengan tingginya peluang hujan di dasarian III November 2020, masyarakat diimbau agar meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya perubahan cuaca secara tiba-tiba seperti adanya potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang serta dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan air dan pohon tumbang.

"Imbauan kami, semua pihak, masyarakat pengguna jalan, nelayan dan siapa saja agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem," kata Murdi.

Sebelumnya, cuaca ekstrem berupa hujan es disertai angin kencang terjadi di Kecamatan Montong Gading, dan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, pada Minggu (22/11), sekitar pukul 15.20 Wita. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa alam tersebut, namun sebanyak 30 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan.

Pada hari yang sama, angin puting beliung juga merusak puluhan rumah warga di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Dompu.

Baca juga: Jalur utama Cipanas-Cianjur terganggu akibat pohon tumbang
Baca juga: Enam motor tertimpa tiga pohon tumbang di depan Pusat Grosir Cililitan
Baca juga: BPBD: Angin kencang terjang sejumlah wilayah Banyumas

Pewarta: Awaludin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020