Pelaihari (ANTARA) - Polisi mengalihkan arus lalu lintas kendaraan, dampak banjir yang terjadi di Desa Gunung Raja, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Ahad.

"Ketinggian air mencapai 50 centimeter atau lutut orang dewasa, jadi jalan raya sulit dilalui kendaraan hingga terjadi kemacetan," kata Kasat Lantas Polres Tanah Laut, Polda Kalsel AKP M Taufiq Qurahman SIK, di Pelaihari, Ahad.

Untuk menyikapi terjadinya perlambatan arus kendaraan, maka polisi mengalihkan ke jalur alternatif baik dari arah Banjarmasin menuju Pelaihari ataupun sebaliknya.

Kendaraan dari Banjarmasin dialihkan ke jalur Simpang Banyu Irang ke Simpang Martadah di Kecamatan Tambang Ulang. Sebaliknya dari arah Pelaihari menuju Banjarmasin dialihkan ke Simpang Martadah kemudian keluar di Simpang Banyu Irang, Kecamatan Bati-Bati.

Baca juga: Empat RT tergenang banjir di perbatasan Banjarbaru dan Tanah Laut

Baca juga: 197 rumah di Tanah Laut kebanjiran


"Kami hanya mengizinkan warga sekitar yang boleh melintas genangan banjir. Itu pun kendaraan harus diangkut menggunakan jasa gerobak yang disediakan warga," beber Taufiq.
Petugas TNI-Polri membantu mendorongkan gerobak yang mengangkut kendaraan melintas di atas genangan air. (ANTARA/Polrestala)


Tingginya debit air di kawasan tersebut akibat dari guyuran hujan deras sejak Sabtu malam hingga Ahad dini hari. Tak hanya jalan lintas kabupaten yang tergenang, sejumlah rumah warga juga terdampak.

Taufiq mengingatkan pengguna jalan untuk tetap berhati-hati di kala musim hujan sekarang jalanan menjadi licin. Jika tak ada keperluan mendesak, diimbau agar tidak bepergian.

"Kami harapkan masyarakat selalu mematuhi petunjuk petugas di lapangan agar bisa terhindar dari hal-hal tak diinginkan. Misalkan pengalihan arus, ya, ikuti saja demi keselamatan dan kelancaran dalam perjalanan," ujarnya.*

Baca juga: Polisi evakuasi korban banjir di Desa Pematang Baru, Kalsel

Baca juga: Sungai Satui meluap, tiga desa di Tanah Bumbu-Kalsel dilanda banjir

 

Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021