Para pekerja medis akan divaksinasi pertama, kemudian kelompok lanjut usia di atas 65 tahun mulai 1 Februari,
Baku (ANTARA) - Pemerintah Azerbaijan akan mulai menggelar vaksinasi COVID-19 secara massal pada Senin (18/1) dengan menggunakan empat juta dosis vaksin dari perusahaan farmasi China, Sinovac, demikian menurut kementerian kesehatan negara itu pada Sabtu.

"Para pekerja medis akan divaksinasi pertama, kemudian kelompok lanjut usia di atas 65 tahun mulai 1 Februari," kata ajudan kepresidenan, Shahmar Movsumov, menambahkan keterangan otoritas kesehatan.

Sejumlah dosis vaksin itu akan terlebih dahulu dikirim ke Turki untuk diperiksa dan dikemas, baru kemudian dikirim ke Azerbaijan dalam beberapa kelompok.

Lebih lanjut, dua juta dosis vaksin lagi dari beberapa produsen diharapkan akan tiba di Azerbaijan melalui program COVAX yang difasilitasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia bersama dua organisasi global lain. COVAX adalah skema penyediaan vaksin bagi negara-negara miskin dan berkembang di seluruh dunia.

Per Sabtu ini, negara di Kaukasus Selatan yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa itu telah mencatatkan sebanyak 226.549 kasus infeksi COVID-19 dan 2.983 kasus kematian.

Sebelumnya, otoritas Ibu Kota Baku menyebutkan akan memperpanjang pembatasan kegiatan terkait COVID-19 hingga April mendatang, namun mengizinkan kafe dan restoran untuk buka per 1 Februari.

Namun, pusat perbelanjaan di Azerbaijan masih akan tutup sementara layanan kereta di Baku juga masih ditangguhkan.

Langkah-langkah untuk membatasi penularan virus telah dilakukan oleh pemerintah sejak Maret tahun lalu dan diperpanjang beberapa kali, yang disertai penutupan pintu masuk karena kasus baru terus meningkat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Azerbaijan buka lagi restoran, tapi pembatasan COVID diperpanjang

Baca juga: Putin pertemukan pemimpin Azerbaijan, Armenia pascaperang

Baca juga: WHO: Negara miskin akan terima vaksin pertama COVID kuartal I 2021


 

Pemerintah Indonesia upayakan pengadaan vaksin multilateral COVAX pada 2021

Penerjemah: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021