Mudah-mudahan melalui analisis CCTV yang diperoleh, bisa lebih mendukung terkait dengan kejelasan data korban
Jakarta (ANTARA) - Pusinafis Bareskrim Polri mengecek "CCTV" di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, untuk mendukung proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri, Kramat Jati hingga kini telah mengidentifikasi 29 korban, sementara 33 orang korban lainnya belum terindentifikasi.

Kasubag Ren Inafis Polri AKBP Yani saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, mengatakan, tim Inafis akan melihat para penumpang saat memasuki pesawat melalui "CCTV".

"Saat ini, Inafis sudah mengantongi data dari 'CCTV', nanti 'CCTV' yang ada di bandara, sebelum korban memasuki pesawat akan dianalisis dari alat kami. Mudah-mudahan nanti hasilnya jelas dan segera diperoleh," ucap Yani.

Baca juga: RS Polri terima 308 kantong jenazah korban jatuhnya Sriwijaya Air

Baca juga: Delapan jenazah korban jatuhnya Sriwijaya Air diserahkan ke keluarga


"CCTV" ini diperlukan dalam proses identifikasi karena potongan tubuh yang didapat oleh tim evakuasi tidak seluruhnya memiliki sidik jari. Dengan rekaman CCTV ini, diharapkan bisa menambah data untuk dijadikan rujukan identifikasi korban.

"Mudah-mudahan melalui analisis CCTV yang diperoleh, bisa lebih mendukung terkait dengan kejelasan data korban," ujar Yani berharap.

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1).

Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.

Berdasarkan data "manifest", pesawat yang diproduksi 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.

Baca juga: Menhub ungkap 3 instruksi Presiden Jokowi terkait jatuhnya SJ 182

Baca juga: Ibunda Dinda Amelia terus bertahan di Bandara Supadio Pontianak

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021