tanggung jawab moral bagi setiap insinyur untuk mengabdi terhadap bangsa
Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK) melahirkan 26 insinyur profesional lulusan perdana program studi program profesi insinyur (PS-PPI) Fakultas Teknik yang baru saja diambil sumpahnya.

"Setelah pengambilan sumpah, maka 26 Insinyur ini sudah dapat menempatkan gelar insinyur profesionalnya secara legal dan sah di depan namanya," kata Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat Dr Ir Heru Dewanto usai mengambil sumpah 26 insinyur itu, di Banda Aceh, Sabtu.

Heru mengapresiasi keberhasilan USK dalam menjalankan program PS-PPI. Secara legal dan sah mereka 26 insinyur profesional itu sudah dapat melakukan praktik keinsinyuran sesuai dengan amanat udang-undang.

Heru menjelaskan, sejarah telah mencatat bahwa peran insinyur sangat menentukan arah peradaban. Maka dengan logika yang sama insinyur harus mampu memecahkan berbagai persoalan dunia.

"Ada tanggung jawab moral bagi setiap insinyur untuk mengabdi terhadap bangsa dan berupaya menciptakan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Jadi dua tugas mulia adalah menjawab panggilan ibu Pertiwi untuk mensejahterakan masyarakat, dan kedua menjadi agen kemajuan peradaban manusia, ujarnya.

Sementara itu, Rektor USK Prof Samsul Rizal menilai keberhasilan PS-PPI meluluskan 26 Insinyur ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi USK. Karenanya, para lulusan diharapkan mampu memegang teguh sumpahnya dan bekerja sesuai dengan kompetensi keahlian.

Samsul mengatakan, tantangan USK ke depan adalah bagaimana mengimplementasikan UU Nomor 11 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2019 tentang keinsinyuran dengan baik.

Samsul menyebutkan, Fakultas Teknik USK saat ini sudah meluluskan 9.766 sarjana teknik dari berbagai bidang. Dari jumlah tersebut sebanyak 28 persen alumninya sudah bekerja sesuai dengan bidang ilmu keteknikan. Artinya sekitar 2.700 sarjana teknik bekerja pada lingkup keinsinyuran.

“Oleh karena itu, kehadiran PS-PPI di FT USK merupakan jawaban implementasi dari UU keinsinyuran dan PP tersebut untuk melahirkan insinyur yang berkontribusi pada pembangunan nasional dan Provinsi Aceh khususnya,” kata Prof Samsul Rizal.

Dekan Fakultas Teknik USK Dr Taufiq dalam laporannya menjelaskan, 26 orang insinyur itu merupakan lulusan perdana PS-PPI USK dengan program rekognisi pembelajaran lampau (RPL).

“Semua lulusan merupakan dosen Fakultas Teknik USK yang berlatar belakang sarjana (S1) bidang teknik. Termasuk diantaranya Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan dan dosen,” kata Taufiq.

Taufiq juga menuturkan, saat ini PS-PPI USK masih membuka pendaftaran calon mahasiswa baru untuk angkatan kedua. Dimana sebanyak 43 orang sudah mendaftar untuk program RPL tersebut.

“Insya Allah dengan terus mempersiapkan diri, tahun ajaran baru ini PS-PPI USK akan membuka dua program, yaitu reguler dan RPL,” demikian ujar Taufiq.

Baca juga: Singkatan Universitas Syiah Kuala diganti jadi USK

Baca juga: Unsyiah-ITK kolaborasi pengembangan riset

Baca juga: Rektor Unsyiah ajak peneliti dunia kembangkan inovasi pembangunan

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021