Yogyakarta (ANTARA) - DPRD Kota Yogyakarta kembali akan membentuk panitia khusus terkait penanganan COVID-19 pada tahun ini setelah pada tahun sebelumnya membentuk panitia khusus yang sama, namun tugasnya telah selesai pada akhir 2020.

“Untuk panitia khusus (pansus) yang akan dibentuk tahun ini, salah satu tugasnya adalah mengawasi pelaksanaan program vaksinasi yang sudah mulai berjalan diawali dari tenaga kesehatan,” kata Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudiyatmoko di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, keberadaan pansus sangat penting agar program vaksinasi bisa berjalan dengan baik serta transparan dan tepat sasaran.

Hal tersebut, kata Danang, disebabkan pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 dilakukan secara bertahap sehingga perlu ada pengawasan, dan mendorong pemerintah terbuka dalam ketersediaan dan distribusi vaksin.

Baca juga: Disdikpora DIY tunjuk 10 sekolah percontohan pembelajaran tatap muka

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di DIY bertambah 287 jadi 17.515 kasus


“Yang juga perlu dipastikan adalah untuk ketersediaan sumber daya manusia serta infrastruktur pendukung pelaksanaan vaksinasi yang akan berlangsung cukup panjang,” katanya.

Selain pengawasan terhadap pelaksanaan vaksinasi, pansus juga tetap akan mengawal upaya Satgas Penanganan COVID-19 dalam mengendalikan penularan kasus di Kota Yogyakarta.

Danang menyatakan tingkat penularan kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta dapat dikatakan masih cukup tinggi terhitung sejak awal tahun hingga saat ini.

“Memang ada kebijakan pengetatan secara terbatas yang diharapkan mampu menekan potensi penularan kasus. Tetapi, ada juga masukan-masukan dari masyarakat terkait aturan pembatasan yang juga perlu dikaji,” katanya.

Seperti tahun sebelumnya, pansus akan mengakhiri tugasnya dengan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kota Yogyakarta berdasarkan hasil masukan dan kajian.

“Harapannya, rekomendasi yang kami sampaikan bisa direalisasikan oleh pemerintah daerah. Tahun lalu, kami menyampaikan rekomendasi terkait pembatasan aktivitas dari Tugu hingga Malioboro saat malam pergantian tahun sebagai upaya mencegah penularan,” katanya.

Berdasarkan corona.jogjakota.go.id, kasus aktif COVID-19 di Kota Yogyakarta pada Ahad (24/1) tercatat 775 kasus, 2.568 pasien sembuh atau selesai isolasi, dan 145 pasien meninggal dunia.*

Baca juga: Gubernur DIY minta rumah sakit menambah tempat tidur pasien COVID-19

Baca juga: Ada tambahan 182, positif COVID-19 di Bantul-DIY melonjak 4.578 kasus


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021