Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun rusunawa bagi para pemulung di wilayah Bekasi dan Jakarta.

"Kementerian PUPR sudah menyanggupi dan akan membangun dua blok rusunawa di Bekasi dan Jakarta," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat peresmian sentra kreasi atensi dan peninjauan lokasi rencana pembangunan rusunawa bagi eks pemulung dan tunawisma di Balai Karya Pangudi Luhur yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kemensos siapkan sentra kuliner bagi pemulung di Balai Bekasi

Baca juga: Mensos antar 15 pemulung bekerja di PT Waskita Karya


Risma, panggilan akrab Mensos mengatakan satu blok rusunawa tersebut masing-masing akan dibangun 100 unit kamar. Pembangunan tersebut dilatarbelakangi pendapatan para pemulung yang tidak mencukupi untuk menyewa rumah kos di ibu kota.

Eks Wali Kota Surabaya tersebut mengaku mendatangi sejumlah pemulung dan menanyakan rata-rata pemasukan mereka per hari, yakni sekitar Rp30 ribu.

"Saya wawancara mereka, rata-rata pemasukannya per bulan hanya Rp450 ribu," katanya.

Dengan jumlah pendapatan tersebut para pemulung tidak mungkin menyewa rumah kos karena hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok saja.

Ia berharap jika rusunawa tersebut sudah selesai dibangun, dapat membantu para pemulung menghemat pengeluaran biaya sewa tempat tinggal.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya dua periode tersebut mengatakan Kemensos juga memberdayakan para istri pemulung, pemulung perempuan serta korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) untuk menghasilkan berbagai usaha kuliner, sehingga bisa meningkatkan taraf perekonomian mereka.

Baca juga: Sambut PSBB jilid 2, Indonesia Care gencarkan sosialisasi di Kampung Pemulung

"Mereka kita latih dan ajarkan yang dibantu Surabaya Hotel School," ujarnya.

Para istri pemulung, pemulung perempuan hingga perempuan korban KDRT dilatih agar memiliki keterampilan di bidang kuliner, tujuannya, setelah mendapatkan pelatihan mereka bisa mandiri atau berdikari serta bisa meningkatkan taraf hidup yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021