Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Riony Mainaky mengaku galau menentukan penggantinya sebagai pelatih kepala tunggal putri di pelatnas.

Rionny, yang menggantikan Susy Susanti sebagai Kabid Binpres, mengatakan khawatir jika harus melepas anak didiknya kepada pelatih lain yang belum berpengalaman menangani atlet tunggal putri.

“Sebisa mungkin walau saya sudah menjadi Kabid Bindpres, saya akan tetap kontrol karena pemain yang sudah saya benahi tidak bisa saya lepas sembarangan,” kata Rionny di Jakarta, Jumat (27/2).

Baca juga: Rionny Mainaky sempat takut saat akan disuntik vaksin
Baca juga: PBSI pastikan atlet dalam kondisi baik setelah vaksin pertama


Rionny tak menutup kemungkinan jika nanti ada pelatih yang cocok dan dinilai pantas menangani anak asuhnya di pelatnas, dia tentu akan merekrutnya untuk menggantikannya.

Namun hingga saat ini, pria yang pernah melatih timnas Jepang itu mengaku belum menemukan sosok yang telat sehingga ia serahkan sepenuhnya kepada asisten pelatih.

“Saya khawatir nanti kebiasaan dan apa yang sudah saya benahi terputus. Nah itu saya tidak mau. Kalau asisten saya sudah mampu ya kenapa tidak,” tuturnya.

“Mungkin kalau asisten saya sudah siap jadi pelatih baru, saya mau. Karena ini susah sekali menjadi pelatih tunggal putri ini,” ujar dia menambahkan.

Baca juga: PBSI umumkan wakil Indonesia dari Swiss tak lanjut ke All England
Baca juga: Optimisme PBSI tingkatkan prestasi bulu tangkis di tengah pandemi


Rionny Mainaky yang merupakan pelatih tunggal putri Indonesia resmi mengemban jabatan baru sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI periode 2020-2024 di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agung Firman Sampurna.

Rionny dipilih mengisi jabatan tersebut karena dinilai sudah malang melintang sebagai pelatih. Ia sempat melatih klub hingga tim nasional Jepang.

Selama di sana, kakak dari Rexy Mainaky itu sukses membangun bulu tangkis di Negeri Sakura itu. Dia berhasil mengangkat prestasi ganda putra Jepang sejak tahun 2010.

Dia juga berhasil mengantarkan pasangan ganda putra Takeshi Kamura/Keigo Sonoda menduduki peringkat ketiga dunia, dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di peringkat kelima.

Tak hanya ganda putra, Rionny juga berpengalaman menangani sektor ganda putri, campuran, tunggal putra dan tunggal putri di berbagai klub Jepang.

Pemain ganda putri Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi bahkan sukses merebut medali emas pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 di bawah kepelatihan Rionny Mainaky.

Baca juga: Tak mau gagal lagi, Fajar Alfian akan lebih fokus di All England 2021
Baca juga: Jelang All England, Melati: komunikasi dengan Praveen sudah membaik


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021