Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta segera memulai pembangunan masjid yang merupakan hadiah dari pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Nahyan untuk Presiden Joko Widodo.

"Nanti tunggu hari Sabtu, kami groundbreaking (peletakan batu pertama) masjid," Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Rabu.

Salah satu persiapan yang dilakukannya adalah meninjau lahan seluas 2,9 hektar di tanah bekas depo Pertamina yang ada di kawasan Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo. Ia mengatakan nantinya masjid tersebut akan menyerupai desain Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi, UEA.

"Tadi sudah kelihatan gambarnya (desain)," katanya.

Baca juga: Jusuf Hamka dengan cita-cita bangun 1.000 masjid

Baca juga: Satgas Pamtas Yonif MR 413 Kostrad bangun teras masjid di Jayapura


Selain memastikan lahan yang akan digunakan untuk membangun masjid, pihaknya juga mempersiapkan lahan lain yang akan digunakan sebagai Islamic Center atau pusat kegiatan Islam.

"Kalau tidak salah mereka menginginkan lahan lagi sekitar 2-3 hektar untuk Islamic Center. Kami arahkan ke dekat kampus UNS (Universitas Sebelas Maret). Saya sudah survei," katanya.

Meski demikian, sejauh ini ia belum mengetahui apakah pembangunan masjid dan pusat kegiatan Islam akan dilakukan secara bersamaan atau di waktu yang berbeda.

"Ini masjid dulu, kalau bisa paralel ya lebih baik," katanya.

Sebelumnya, utusan Dubes RI untuk UEA Setyo Wisnu Broto mengatakan masjid tersebut merupakan pemberian Pangeran Abu Dhabi kepada Presiden Joko Widodo atas rasa hormatnya terhadap karakter Presiden RI tersebut.

"Biaya pembangunan sepenuhnya ditanggung oleh Pangeran Abu Dhabi," katanya.*

Baca juga: Pemkot Pangkalpinang apresiasi PT Timah bangun masjid dengan kayu jati

Baca juga: Senator sarankan Pariaman ajak perusahaan bantu bangun masjid terapung

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021