Tanjungpinang (ANTARA News) - Sekitar 200 orang mahasiswa pelajar dan pegiat hak asasi manusia di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, membakar boneka Presiden Israel, Simon Peres, dalam menentang penyerangan tentara Israel terhadap kapal relawan untuk rakyat Palestina.

Massa terdiri atas anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Kepulauan Riau (KAMMI Kepri), pelajar dan Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia Tanjungpinang, di Lapangan Pamedan Tanjungpinang, dalam aksi itu juga membakar bendera Israel dan mengutuk serangan tentara Israel terhadap kapal Mavi Marmara pada 31 Mei 2010 ketika mengangkut relawan dan bantuan untuk rakyat Palestina.

"Kami mengutuk tindakan kejahatan Israel terhadap relawan yang membawa bantuan kemanusian karena merupakan pelanggaran hak asasi manusia berkategori berat," kata koordinator aksi dari KAMMI Kepri, Jamhur.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) harus menyeret Israel ke pengadilan internasional atas pelanggaran HAM berat, katanya.

"Kami juga mendorong Pemerintah Indonesia agar lebih vokal menyuarakan dan memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina di forum internasional," kata Jamhur.

Wakil Bupati Bintan, Mastur Taher juga ikut bergabung melakukan orasi mengutuk serangan Israel setelah melintas di bundaran Lapangan Pamedan Tanjungpinang.

"Saya mengutuk serangan Israel terhadap relawan dan juga terhadap penindasan rakyat Palestina," kata Mastur yang juga Dewan Penasehat DPW Partai keadilan Sejahtera Kepri.

Usai melakukan orasi, massa bergerak ke Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Tanjungpinang dan menyampaikan kutukan terhadap kekejaman Israel secara langsung melalui saluran Pro-1 RRI Tanjungpinang.

"Kami juga mengharapkan masyarakat muslim Indonesia untuk mendoakan rakyat Palestina," harap Jamhur.(*)
(T.KR-NP/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010