Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam mengatakan teknologi dan kreativitas merupakan kunci utama bagi perguruan tinggi, mahasiswa, instansi dan pemerintah dalam menghadapi segala tantangan di masa depan.

“Dalam satu tahun terakhir, kegiatan belajar mengajar dipaksa bertransformasi dengan cepat menjadi daring. Sementara tidak semua perguruan tinggi siap untuk melakukan pembelajaran daring,” ujar Nizam dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Akan tetapi, katanya, hal itu justru meningkatkan kreativitas dari perguruan tinggi untuk memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar harus terus berlangsung di tengah ketidaksiapan.

Baca juga: Kemendikbud: Tugas pendidikan teknik hasilkan para kreator

“Kita juga melihat berbagai kreativitas yang lahir dari perguruan tinggi di masa belajar daring ini. Begitu juga konten, modul pembelajaran yang terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu,” tambah dia.

Dalam upaya membantu perguruan tinggi yang masih belum siap sepenuhnya melaksanakan pembelajaran daring ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud telah menyediakan platform digital dalam berbagi materi perkuliahan, berbagi kelas secara daring antarperguruan tinggi. "Dari platform ini kita bisa melihat semangat gotong royong, saling membantu antarperguruan tinggi di masa pandemi ini," ucapnya.

Selain beragam kreativitas, kolaborasi yang lahir dari perguruan tinggi, banyak pula partisipasi perguruan tinggi dalam kegiatan di luar belajar daring, seperti relawan COVID-19, Kampus Mengajar, Kampus Membangun Desa, KKN Tematik, dan kontribusi dari mahasiswa kesehatan. Ini membuktikan semangat gotong royong dari mahasiswa dalam membantu penanggulangan pandemi.

“Sehingga, dari kegiatan ini mahasiswa dapat belajar dalam bersosialisasi, perkembangan karakter, melihat perbedaan, juga mengembangkan kompetensi yang dimiliki,” kata Nizam.

Nizam berharap kegiatan seminar ini dapat menjadi wadah untuk memunculkan beragam kreativitas, inovasi dan kolaborasi, serta menjadi sarana pembelajaran dari pengalaman Indonesia dan Australia untuk masa depan lebih baik, dan untuk meningkatkan kemampuan akses teknologi dalam proses belajar daring.

Baca juga: Kemendikbud sebut dunia kerja terdisrupsi akibat transformasi

Baca juga: Kenaikan UKT dipastikan Kemendikbud tidak ada saat pandemi


Education and Science Counsellor Australian Goverment Department of Education, Skill and Employment, Elizabeth Campbell Dorning mengatakan teknologi sangat dibutuhkan pada kondisi saat ini.

Teknologi menjadi kunci utama dari proses belajar daring, tetapi tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam mengakses serta mengoperasikannya. Akibatnya, keadaan ini memberikan pengalaman tersendiri bagi siswa dalam prestasi serta potensinya.

“Kita tahu teknologi sangat dibutuhkan di kondisi saat ini. Teknologi membantu kita dalam meningkatkan kemampuan mengakses untuk belajar, juga kualitas pembelajaran. Sebagaimana yang dikatakan Prof Nizam, kreatif menjadi solusi untuk masa mendatang bagi universitas, siswa, instansi dan pemerintah,” tutur Elizabeth.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021