Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Puncak di Provinsi Papua membuka fasilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan di ibu kota kabupaten, Ilaga, bagi warga Beoga menyusul kejadian penembakan yang terjadi di distrik tersebut.

"Memang letak ibu kota agak jauh, tapi tidak apa-apa, yang penting masyarakat tetap mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan," kata Bupati Puncak Willem Wandik di Jayapura, Jumat.

"Saya tidak ingin masyarakat yang butuh pelayanan justru semakin tidak bisa apa-apa," katanya.

Willem mengatakan bahwa pemerintah kabupaten akan mengkoordinasi penyediaan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi warga Distrik Beoga di Ilaga bersama kepala dinas dan kepala distrik terkait.

Dia mengemukakan bahwa pengungsian sementara tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan dari Distrik Beoga mempengaruhi pelayanan kesehatan dan pendidikan di wilayah tersebut.

"Meskipun (pelayanan) kesehatan dan pendidikan akan mengalami kemunduran, namun hal ini tidak akan berlangsung dalam waktu yang lama karena negara pasti hadir," katanya.

Rentetan peristiwa penembakan terjadi di Kabupaten Puncak sejak Kamis (8/4) serta menewaskan dua orang guru, seorang tukang ojek, dan seorang siswa SMA.

Selain melakukan penembakan, anggota kelompok kriminal bersenjata membakar 12 unit bangunan sekolah di wilayah itu.

Sekitar 30 warga yang terdiri dari tenaga kesehatan dan guru dievakuasi dari Beoga untuk diungsikan ke Timika di Kabupaten Mimika setelah kejadian penembakan.

Baca juga:
Polri: Kondisi terkini Beoga kembali normal
Satgas Nemangkawi TNI/Polri berhasil kendalikan situasi di Beoga Puncak

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021