Kalau itu betul-betul ada barangnya, ada padi yang dipanen, kemudian muncul produksi menjadi beras, maka kepastian mengenai jumlah bisa dikalkulasi, bisa dihitung. Oleh sebab itu, kita tidak perlu yang namanya impor, namun hitung-hitungannya harus pa
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa salah satu agenda dalam kunjungan kerja ke wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, bertujuan untuk memastikan produksi atau panen padi di wilayah tersebut bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Saya bersama Ibu Puan, dan para menteri, untuk memastikan bahwa produksi padi yang ada, panen yang ada, betul-betul bisa memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden di Desa Kanigoro, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis.

Joko Widodo yang kerap disapa Jokowi tersebut menambahkan, dengan memastikan bahwa hasil panen tersebut tersedia, maka akan ada perhitungan-perhitungan yang akan dipergunakan sebagai acuan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Menurut Jokowi, jika produksi padi atau beras mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, maka pemerintah tidak akan mengambil langkah untuk mengimpor beras. Namun, penghitungan tersebut, harus benar-benar tepat.

"Kalau itu betul-betul ada barangnya, ada padi yang dipanen, kemudian muncul produksi menjadi beras, maka kepastian mengenai jumlah bisa dikalkulasi, bisa dihitung. Oleh sebab itu, kita tidak perlu yang namanya impor, namun hitung-hitungannya harus pasti," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan penghitungan tersebut harus dilakukan secara tepat dan cermat, karena produksi padi merupakan salah satu kebutuhan utama untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

"Karena ini menyangkut masalah perut, dan makanan rakyat," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan telah mendapatkan informasi bahwa di wilayah Kabupaten Malang, dengan menggunakan bibit padi varietas tertentu, bisa menghasilkan gabah sebanyak 12 ton dari luas lahan satu hektare.

Menurut Jokowi, produktivitas padi tersebut cukup tinggi. Oleh karena itu, pemerintah pusat akan melakukan langkah tindak lanjut, agar penggunaan varietas tersebut bisa dikembangkan dalam jumlah besar, dan meningkatkan produksi padi secara nasional.

"Sehingga ketahanan pangan dan kedaulatan pangan kita bisa dipenuhi, tanpa harus impor dari negara lain," kata Jokowi.

Kemudian, lanjut Jokowi, para petani juga membutuhkan alat-alat penunjang produksi seperti sarana dan prasarana yang berkaitan dengan teknologi. Mesin-mesin yang dibutuhkan tersebut diantaranya seperti mesin panen, traktor, dan lainnya.

Pemerintah, ujar Jokowi, akan memenuhi alat-alat penunjang produksi yang dibutuhkan oleh para petani tersebut. Dengan adanya peralatan tersebut, diharapkan bisa meningkatkan produktivitas para petani dalam mengolah sawah atau lahan mereka.

"Ada beberapa hal yang juga dibutuhkan oleh petani, seperti sarana prasarana yang berkaitan dengan teknologi. Saya kira ini akan kita penuhi, karena sangat dibutuhkan oleh para petani," kata Jokowi.

Dalam rangkaian kunjungan kerja tersebut, Presiden Jokowi akan melakukan serangkaian agenda kegiatan diantaranya melihat panen padi dan tanam padi, termasuk juga mengecek lokasi penggilingan padi. Selain itu, Presiden juga dijadwalkan untuk menemui korban gempa bumi di wilayah Kabupaten Malang.

Baca juga: Kementan perkirakan produksi beras surplus 3,66 juta ton hingga Mei
Baca juga: BMKG sebut musim tanam kedua butuh penanganan khusus karena kemarau
Baca juga: Kementan: Pupuk subsidi tingkatkan produksi beras nasional


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021