Jakarta (ANTARA) - Xiaomi kembali melakukan teardown atau membedah komponen ponsel seri terbarunya yaitu Redmi Note 10 Series yang terdiri dari dua ponsel yaitu Redmi Note 10 dan Redmi Note 10 Pro.

Proses pembongkaran komponen dua ponsel pintar itu dilakukan secara virtual bersama Senior Technical Support Engineer Xiaomi Indonesia Woro Prasetio, Product Manager Xiaomi Indonesia Andi Renreng, serta Corporate dan Media Relations Xiaomi Indonesia Didit Erlangga.

Tentu ada beberpa perbedaan pada pembedahan komponen kedua ponsel tersebut karena adanya perbedaan spesifikasi.

Berikut ulasan lengkap dari proses pembedahan komponen kedua ponsel yang digadang- gadang menjadi jawara di level mid range yang dikeluarkan oleh Xiaomi.

Baca juga: Xiaomi Redmi Note 10 Pro, ponsel AMOLED berkamera 108 MP

Baca juga: Xiaomi Redmi 9C dan para kompetitornya yang menyasar anak muda


Redmi note 10

Hal pertama yang dibedah adalah tray untuk kartu SIM dan diperlihatkan bahwa ada sedikit bagian yang dilapisi rubber atau karet yang ternyata berfungsi untuk mengantisipasi masuknya debu atau pun percikan air.

“Jadi dengan adanya rubber di bagian ini, bisa mengurangi potensi masuknya debu atau air ya. Karena ini kan splash proof. Jadi dia ini anti percikan,” kata Didit saat sesi membedah Redmi note 10 dimulai.

Pertama bagian belakang yang menutupi ponsel dengan lebar layar 6,4 inci itu dibuka dan diketahui bahwa bagian belakang untuk Redmi Note 10 berbahan dasar plastik.

Setelah bagian penutup belakang ponsel dibuka, Woro pun dengan cekatan membuka pelindung lensa yang terpisah dengan bagian belakang maupun bagian tengah komponen ponsel Redmi Note 10.

Pada bagian tengah sekitar 16 baut terpasang, terbagi atas 9 baut di bagian atas dan 7 baut di bagian bawah.

Selanjutnya dengan perlahan dan teliti, ia pun melepaskan bagian sensor untuk side fingerprints yang diusung di dalam ponsel seharga Rp 2,4 juta itu.

Sensor Side Fingerprints yang tipis dari Redmi Note 10. (ANTARA/Livia Kristianti)

Sensor fingerprints yang disematkan di Redmi note 10 terlihat tipis dan tidak rumit sehingga disebut dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna untuk membuka ponselnnya.

Pembedahan pun berlanjut ke bagian kamera. Keempat kamera yang terdiri dari kamera utama 48 megapiksel, kamera ultra wide 8 megapiksel, kamera makro 2 megapiksel, dan kamera depth 2 megapiksel pun dengan mudah dilepas dari bagian atas.

Pembedahan berlanjut ke bagian main board, yang mejadi otak dari ponsel Redmi Note 10.

Pelindung dari CPU dari chipset Snapdragon 678 yang disematkan dalam ponsel itu rupanya bisa dibuka dan di balik pelindung itu rupanya terdapat mekanisme pendinginan agar ponsel tidak mudah panas.

“Ini di pelindungnya kita gunakan thermal pasta ya, jadi dari chipsetnya sudah dilumuri thermal pasta itu ada di shield-nya. Lalu ia akan memerintahkan ponselnya untuk meredam panas kalau dinyalakan itu mekanismenya,” kata Woro menjelaskan proses Redmi Note 10 dapat mendinginkan dirinya sendiri.

Setelah itu, untuk bagian selanjutnya yang dibedah adalah bagian speaker receiver atas yang digunakan untuk menerima panggilan.

Berlanjut ke bagian bawah, speaker bagian bawah menjadi komponen pertama yang dilepaskan dengan ukuran yang lebih besar dari receiver atas.

“Jadi dengan dual speaker ini pengalaman akan lebih bagus diterima oleh penggunanya karena ponsel memiliki suara yang lebih lantang. Ini juga sudah dilengkapi dengan sertifikasi high resolution audio. Jadi pengguna bisa memiliki kualitas audio yang bagus,” kata Didit.

Pembedahan dilanjutkan ke bagian sub board, untuk bagian sub board dilengkapi dengan konektor jack untuk pelantang suara dengan jack 3.5 milimeter serta konektor untuk USB Type C.

Sama seperti bagian tray untuk kartu SIM, untuk konektor pelantang suara juga disertai rubber yang berfungsi mengantisipasi masuknya debu atau percikan air ke dalam ponsel.

Selain itu ada juga sensor getar atau motor vibrate yang berfungsi memberikan sensasi getaran pada saat pengguna mengetik di layar ponsel.

Setelah melepas komponen di bagian sub board, Woro pun melepaskan kabel RF atau antena untuk menangkap frekuensi untuk sinyal penggunaan layanan data.

Penampakan terakhir Redmi Note 10 yang telah selesai dibongkar. (ANTARA/Livia Kristianti)
Akhirnya sampai di bagian komponen terakhir yaitu baterai berukuran cukup besar yaitu 5000 mAh sehingga pengguna yang berfungsi untuk penggunaan yang tahan lama.

“Nah baterai ini selain kapasitasnya besar, dia juga gampang terisi penuh karena fast charging dengan kemampuan pengisian 33 watt jadi tidak perlu menunggu waktu lama untuk mengisinya,” kata Didit.

 

Redmi Note 10 Pro

Woro dan Didit pun segera melakukan pembedahan kedua untuk ponsel dengan fitur yang lebih canggih yaitu Redmi Note 10 Pro.

Setelah melepas tray untuk kartu SIM serta bagian belakang ponsel, Woro pun langsung menuju untuk membuka bagian tengah ponsel yang memiliki kamera utama 108 MP itu.

Redmi Note 10 Pro memiliki baut sejumlah 17 baut untuk bagian midle frame, dengan ukuran baut lebih besar untuk bagian atas sebanyak 9 baut.

Bagian "midle frame" dari Redmi Note 10 Pro yang terdapat sensor NFC dan pelindung lensa kamera. (ANTARA/Livia Kristianti)

Untuk bagian midle frame pelindung lensa kamera menyatu dengan sensor NFC, perbedaan mendasar dengan Redmi Note 10 yang terlihat adalah bagian silver yang mengelilingi pelindung kamera utama yang memberikan kesan elegan.

“Nah ini yang perlu diketahui pengguna Redmi Note 10 Pro, bahwa jika ingin menggunakan sensor NFC maka lebih baik lakukan tap kartu di sebelah kamera agar bisa berfungsi fiturnya,” kata Didit.

Pembedahan berlanjut dengan pencopotan fitur kamera yang diunggulkan pada ponsel seharga Rp3,9 juta itu. Mulai dari kamera utama sebesar 108 megapikel, kamera ultrawide 8 megapiksel, kamera makro 2 megapiksel, dan kamera depth 2 megapiksel.

Setelah bagian midle frame terlepas dengan sempurna, pembedahan dilanjutan ke bagian atas tepatnya di bagian main board.

"Thermal Pasta" yang menjadi kunci sistem pendinginan di Redmi Note 10 dan Redmi Note 10 Pro. (ANTARA/Livia Kristianti)
Dibekali dengan chipset Snapdragon 723, Redmi Note 10 Pro juga memiliki mekanisme pendinginan yang sama dengan adiknya Redmi Note 10 menggunakan thermal pasta.

Terdapat beberapa konektor penting di bagian main board Redmi Note 10 Pro salah satunya yang menghubungkan otak ponsel itu dengan layarnya.

Dekat dari main board, komponen yang dilepaskan selanjutnya adalah speaker receiver bagian atas.

Dilanjutkan dengan pelepasan kabel RF, dan menuju ke sub board yang terdiri dari konektor USB Type C, speaker bagian bawah, dan sensor getar.

“Sensor getar ini penting ya, meski bentuk kecil dia bisa memberikan sensasi yang besar pada saat pengetikan dilakukan di layar ponsel,” ujar Didit.

Terakhir komponen baterai lagi- lagi menjadi bagian penutup untuk dilepas dari ponsel besutan Xiaomi itu.

Baterai dengan kapasitas lebih besar yaitu 5020 mAh juga turut dilengkapi dengan pengisian daya yang cepat sebesar 33 watt.

Kesimpulan
 

Perbedaan antara kamera Redmi Note 10 Pro (kiri) dan Redmi Note 10 (kanan) (ANTARA/Livia Kristianti)

Perbedaan paling mencolok tentu terdapat pada ukuran komponen kamera utama di mana Redmi Note 10 Pro lebih unggul dan lebih besar dibanding Redmi Note 10.

Selain itu juga ditemukan beberapa fitur yang tidak ada di Redmi Note 10 seperti NFC dan chipset yang lebih tinggi yang terdapat pada Redmi Note 10 Pro.

Meski demikian kedua ponsel yang dirilis pada awal Maret 2021 itu pun saling mengisi kekurangan dan kelebihan satu sama lagi baik dari segi spesifikasi maupun harga.

Baca juga: Redmi K40 Gaming Edition resmi meluncur, pakai MediaTek Dimensity 1200

Baca juga: Bocoran Redmi K40 Gaming Edition, baterai 5.065mAh

Baca juga: Deretan ponsel yang meluncur di Indonesia sepanjang Maret 2021


Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021