Gianyar (ANTARA News) - Warga Desa Pakraman Kulu, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali, menggelar upacara potong gigi massal yang diikuti 66 orang warga dan melibatkan delapan orang pemotong gigi atau "sangging".

"Pada upacara ini setiap kepala keluarga dikenakan iuran sebesar Rp300 ribu dan potong gigi massal kali ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya dilaksanakan pada 2005," kata Bendesa Pakraman Kulu I Wayan Rangge di Gianyar, Sabtu.

Pada 2005, kata Rangge, pesertanya 55 orang warga, namu tahun ini meningkat menjadi 66 orang karena masyarakat semakin menyadari manfaat dari potong gigi massal.

Jika menggelar upacara potong gigi secara pereorangan dana yang dikeluarkan bisa mencapai Rp15 juta hingga Rp 25 juta, namun jika dilakukan bersama biaya akan lebih murah.

"Karena biaya yang sangat ekonomis ini, maka masyarakat saat ini lebih suka melaksanakan upacara massal utamanya ngaben dan potong gigi," ujarnya.

Ia menambahkan, meski upacara potong gigi ini dilaksanakan secara massal, namun tetap tidak mengurangi makna  pelaksanaan upacara.

"Kami juga ingin menegaskan bahwa potong gigi massal bukan lagi hal yang dianggap tabu, justru memiliki manfaat yang sangat besar bagi warga," ucapnya.

Seorang peserta potong gigi massal, I Made Gogoh (40) mengaku senang ada kegiatan bersama seperti itu.

"Saya sangat mendukung kegiatan ritual yang dilaksanakan dengan massal, karena dengan ini saya bisa melakukan pengabanen dan potong gigi," ungkapnya.

Sementara Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati saat menghadiri acara itu mengapresiasi kegiatan massal tersebut.

"Ini menunjukkan tingginya rasa kebersamaan, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan di antara warga, disamping positifnya kegiatan potong gigi massal ini," katanya.(*)

ANT/M026/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010