Belum lagi pascalebaran, biasanya rumah sakit juga butuh bed untuk non-COVID-19
Palembang (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan menargetkan menekan tingkat keterisian rumah sakit (bed occupany ratio/BOR) menjadi 30 persen, sedangkan saat ini masih di angka 48 persen terkait dengan semakin meningkat kasus COVID-19.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Senin, mengatakan pemprov saat ini menambah tempat tidur dan pembukaan ruang-ruang isolasi mandiri COVID-19 untuk merespons kondisi terkini pandemi tersebut.

“Sumsel sudah jadi provinsi yang BOR-nya tidak mengkhawatirkan lagi. Harapan kami bisa di angka 30 persen, caranya tambah kapasitas tempat tidur rumah sakit,” kata dia.

Herman Deru menjelaskan terdapat 53 rumah sakit di provinsi itu yang melayani pasien COVID-19.

Adapun total tempat tidur yang diisi oleh pasien COVID-19 sebanyak 804 unit dari yang disediakan sebanyak 1.686 tempat tidur.

Baca juga: Perlu sinergi tumbuhkan disiplin tegakkan protokol kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini menambahkan sejumlah rumah sakit telah menambah tempat tidur.

“Di RS Mohammad Husein Palembang, misalnya sudah menambah 68 bed, sementara di RS Bhayangkara menambah 34 bed,” katanya.

Namun demikian, Lesty mengemukakan, penambahan tempat tidur juga perlu dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana rumah sakit.

“Belum lagi pascalebaran, biasanya rumah sakit juga butuh bed untuk non-COVID-19, karena pasien dengan penyakit bawaan meningkat,” katanya.

Oleh karena itu, ketersediaan tempat isolasi mandiri hingga rumah sehat yang disiapkan oleh pemerintah daerah sebagai penting dengan tujuan  mendukung pengurangan BOR rumah sakit sehingga tidak ada penumpukan pasien.

Baca juga: Warga Sumsel yang tidak pakai masker di tempat umum bakal didenda

Tempat isolasi mandiri juga disiapkan sebagai antisipasi terhadap prediksi meningkatnya kasus COVID-19 usai Lebaran selama dua pekan mendatang.

Pemprov Sumsel telah membuka kembali Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC) Palembang sebagai Rumah Sehat COVID-19 sehingga pasien yang masuk RS itu merupakan mereka yang bergejala berat.

Lesty memaparkan kehadiran tempat isolasi mandiri itu untuk melayani orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan, sehingga mereka tak perlu dirawat di rumah sakit.

Berdasarkan data Pemprov Sumsel, jumlah kasus positif di Sumsel mencapai 22.314 orang, untuk suspek sebanyak 46.298 orang dan 399 kasus probable.

Baca juga: Perlu sinergi tumbuhkan disiplin tegakkan protokol kesehatan

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021