Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bersama perusahaan Pemerintah Federal Jerman Deutshe Gesellschaft fur Internasional Zusammenarbeit (GIZ) secara resmi telah menandatangani perubahan (addendum) kesepakatan kerjasama untuk program pasokan pertanian berkelanjutan menuju pasar global.
 
"Kerjasama lanjutan antara Pemkab Kapuas Hulu dan GIZ itu untuk membangun rantai pasok pertanian berkelanjutan yang bebas deforestasi dan terhubung dengan pasar global diantaranya seperti karet dan komoditi lainnya," kata Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, saat menandatangani kesepakatan kerjasama dengan GIZ, di Rumah Dinas Bupati Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Kamis.
 
Disampaikan Fransiskus, kesepakatan bersama tersebut merupakan bagian dari perjanjian implementasi untuk proyek kerjasama teknis antara GIZ dan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Tentang proyek kerjasama teknis rantai pasok pertanian berkelanjutan telah ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 23 Juli 2019 lalu.
 
Menurut dia, kerjasama lanjutan antara Pemda Kapuas Hulu dan GIZ itu juga untuk membangun rantai pasok pertanian berkelanjutan yang bebas deforestasi dan terhubung dengan pasar global.

Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu ekspor 1.417 ton komoditas pertanian ke Malaysia
 
Fransiskus mengharapkan komoditi perkebunan dari Kapuas Hulu, khususnya karet alam dan kelapa sawit, serta produk pertanian dan kehutanan unggulan seperti madu hutan, ikan, tengkawang, wisata alam, tenun dan kerajinan tangan, dapat terhubung lebih luas dengan pasar domestik.
 
"Kerjasama itu harus mendatangkan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat dan saya minta semua jajaran Pemkab Kapuas Hulu dapat mendukung program tersebut terutama untuk program GIZ Sasci ," ucap Fransiskus.
 
Sementara itu, Konselor Kedutaan Jerman untuk Indonesia David Tantow mengatakan kerjasama GIZ dan Pemkab Kapuas Hulu sudah berlangsung cukup lama.
 
David menjelaskan GIZ adalah perusahaan publik milik pemerintah federal Jerman yang bergerak di bidang kerjasama internasional untuk pembangunan berkelanjutan.
 
Dengan menggunakan dana dari Kementerian Federal Jerman untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan (BMZ), GIZ menjalankan dua proyek lewat kerjasama teknis yang erat dengan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
 
Disampaikan David, salah satu program yang dilaksanakan yaitu proyek rantai pasokan pertanian berkelanjutan di Indonesia (Bantuan teknis bilateral) Sasci periode Januari 2019 - Desember 2022 dengan dana sebesar EUR 4,35 juta atau sekitar Rp70 miliar lebih.*
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021