Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menegaskan vaksinasi gotong royong menjadi simbol kerja sama pemerintah dan swasta dalam menyelesaikan pandemi dan diharapkan bisa mempercepat pemulihan kinerja perdagangan dan ekonomi Indonesia.

“Kita harus memotong mata rantai COVID-19. Vaksinasi gotong royong ini menjadi suatu simbol di masyarakat Indonesia bahwa pemerintah dan swasta bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi secara bersama, secara bergotong-royong,” kata Mendag lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Jumat

Mendag mengungkapkan tanpa putusnya mata rantai penyebaran COVID-19, kegiatan ekonomi Indonesia dan dunia tidak berjalan sehingga diperlukan vaksinasi yang berkelanjutan.

Namun, jika sudah dilakukan vaksinasi tetap ada yang tertular, ini menunjukkan COVID-19 merupakan virus yang sangat unik. Diperlukan komitmen bersama dalam menghadapi pandemi.

Baca juga: Mendag Lutfi dorong anggota APEC perkuat fasilitas perdagangan vaksin

Mendag menjelaskan anatomi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi yaitu sebesar 58,96 persen. Konsumsi ini sangat erat kaitannya dengan keadaan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi juga ditopang dari pertumbuhan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yaitu sebesar 31 persen. Setelah itu, konsumsi pemerintah sebesar sebesar 6,8 persen.

“Artinya masalah konsumsi sangat penting. Target kita pada kuartal kedua tahun ini, konsumsi tumbuh 7 persen agar dapat mendorong pertumbuhan secara rasional,” ujar Mendag.

Untuk pasar dalam negeri, pemerintah telah berupaya memperbaiki konsumsi. Pada kuartal pertama 2021, pemerintah telah menghapus pajak barang mewah untuk kendaraan dengan kandungan produk dalam negeri hampir 70 persen. Pemerintah juga menghapus pajak barang mewah untuk properti.

Baca juga: Para mendag APEC sepakat untuk percepat penyaluran vaksin lintas batas

“Setelah memutus rantai penyebaran COVID-19, Pemerintah harus mengembalikan tingkat kepercayaan konsumen agar bisa berbelanja lagi dan ini menjadi bagian terpenting dalam perekonomian Indonesia,” kata Mendag.

Mendag mengungkapkan jika dilihat dari negara tujuan ekspor, beberapa negara tujuan ekspor utama sudah menunjukkan perbaikan. China misalnya, ekonomi di kuartal pertama 2021 tumbuh sebesar 18 persen.

Sementara Amerika Serikat, juga sudah menunjukkan perbaikan yang luar biasa. Pada kuartal pertama menunjukkan pertumbuhan 0,4 persen dan diproyeksikan tumbuh 5,1 persen pada 2021.

“Kita bisa melihat, vaksinasi ini memang dapat memutus rantai penyebaran COVID-19 dan dapat menumbuhkan perekonomian,” ujar Mendag.

Baca juga: Mendag Lutfi: Ekonomi selalu terganjal jika rantai COVID-19 tak putus

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021