"Saat melawan Elena sangat penting untuk memperhatikan servis, karena dia melakukan servis dengan sangat baik. Sangat sulit untuk mengantisipasi servisnya," kata Sabalenka seperti dilaporkan Reuters.
Sabalenka butuh tiga set untuk mengatasi Rybakina, setelah sebelumnya sempat bertemu di Abu Dhabi tahun ini dan Wuhan pada 2019. Dia melepaskan 10 ace dan membukukan 33 winner.
Kekuatan servis Rybakina terbukti pada set kedua, saat ia melepaskan pukulan yang sulit dihadang Sabalenka hingga tertinggal dan memaksa pada terjadinya set penentu.
Baca juga: Sabalenka libas petenis remaja menuju 16 besar Wimbledon
Setelah keduanya mengamankan masing-masing satu set, Rybakina sempat bertahan hingga skor 3-3 di set ketiga. Namun dia kehilangan dominasi servisnya saat Sabalenka menaikkan levelnya untuk lolos ke babak delapan besar Grand Slam lapangan rumput.
"Saya sangat senang di set ketiga, di dua gim terakhir, saya mendominasi. Saya menekannya dan tetap agresif. Saya mengikuti permainan saya," kata Sabalenka.
Selanjutnya petenis peringkat empat WTA itu akan menghadapi unggulan ke-21 Ons Jabeur yang mengalahkan mantan juara French Open Iga Swiatek 5-7, 6-1, 6-1.
Sabalenka pernah dikalahkan dalam tiga set oleh petenis Tunisia itu ketika mereka bertemu di babak 32 besar Roland Garros tahun lalu.
"Saat itu saya sangat gugup. Saya ingin menang tapi tidak agresif. Kali ini saya akan mencoba untuk agresif, mencoba untuk fokus pada permainan daripada memikirkan semua yang terjadi di sekitar," pungkasnya.
Baca juga: Barty bertemu pemenang French Open di 16 besar Wimbledon
Baca juga: Krejcikova melaju ke 16 besar Wimbledon usai kalahkan Sevastova
Baca juga: Mulai perempat final, penonton Wimbledon isi kapasitas penuh stadion
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
