Saya harap saya membuat Evonne bangga
Jakarta (ANTARA) - Petenis Australia Ashleigh Barty mencatatkan sejarah dengan menjadi petenis putri Australia pertama yang menjuarai Wimbledon dalam 41 tahun terakhir setelah menang melawan unggulan kedelapan Karolina Pliskova 6-3, 6-7(7), 6-3, Sabtu.

Terakhir kali petenis putri Australia yang menyabet gelar Grand Slam lapangan rumput adalah Evonne Goolagong pada 1980, demikian laman resmi WTA.

"Saya harap saya membuat Evonne bangga," kata Barty soal gelar yang sudah diraih di London.

Pertandingan  final selama tiga set ini menjadi yang pertama sejak 2012 ketika Serena Williams mengalahkan petenis Polandia Agnieszka Radwanska.

Baca juga: Barty singkirkan rekan senegara di perempat final Wimbledon
Baca juga: Jabeur jadi petenis wanita Arab pertama ke delapan besar Wimbledon


Langkah Barty tampak mulus saat set pertama dengan memimpin 4-0 atas lawannya yang berasal dari Ceko itu. Barty memenangkan 14 poin pertama pada set pembuka.

Namun, Pliskova mampu memperkokoh permainan pada set kedua dengan mencuri kesempatan dari serangan Barty yang mengendur. Kegagalan Barty dalam menjaga servisnya membuat Pliskova mengencangkan tekanan guna mengamankan set kedua.

Barty kembali menaikkan level permainan dan mengubah strategi dengan bermain di sektor depan. Perubahan ini membawa hasil signifikan dan menciptakan kendali solid pada set penentu hingga laga pun usai.

Kemenangan perdana Barty di Wimbledon menambah catatan kemenangan Grand Slamnya menjadi dua gelar setelah petenis peringkat satu dunia versi WTA itu meraih gelar Grand Slam perdananya dalam French Open pada 2019.

Baca juga: Federer menjadi petenis putra tertua ke perempat final Wimbledon
Baca juga: Djokovic masuk ke perempat final Grand Slam ke-50 di Wimbledon

 

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021