Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provins Maluku menyatakan jumlah penduduk miskin di Maluku pada Maret 2021 tercatat sebanyak 321.810 jiwa atau 17,87 persen dari total penduduk, turun sekitar 600 orang dibandingkan penduduk miskin periode September 2020 sebanyak 322.400 orang.

"Dari sisi prosentase tingkat kemiskinan di Maluku pada Maret 2021 juga mengalami penurunan sebesar 0,12 poin persen dari 17,99 persen pada September 2020 menjadi 17,87 persen," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi di Ambon, Kamis.

Menurut dia, peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan (GK) jauh lebih besar dibandingkan dengan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.

Pada periode September 2020 sampai dengan Maret 2021, indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan indkes keparahaan kemiskinan (P2) mengalami penurunan. "Ini mengindikasikan bahwa dalam periode tersebut, rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin berkurang," ujarnya.

Tingkat kemiskinan/persentase penduduk miskin pada periode Maret 2016 sampai dengan Maret 2021 menunjukan tren yang semakin menurun dari waktu ke waktu, kecuali pada periode September 2016 sampai dengan September 2020.

"Pada Maret 2021, persentase penduduk miskin di Maluku kembali mengalami penurunan, setelah meningkat pada September 2020," ujarnya.

Dalam lima tahun terakhir, yakni Maret 2016 hingga Maret 2021, persentase penduduk yang rata-rata pengeluaran per bulannya di bawah garis kemiskinan atau, yang disebut sebagai penduduk miskin berkurang sebesar 1,31 persen.

Asep menambahkan, apabila dibedakan menurut daerahnya, jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan selama periode Maret 2016-Maret 2021 turun sebesar 3.610 jiwa, sementara di daerah perkotaan pada periode yang sama jumlah penduduk miskin menunjukkan penurunan sebanyak 2.300 jiwa.

Dari sisi persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2021 sebesar 26,96 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan persentase penduduk miskin di daerah perkotaan, yang hanya sebesar 6,29 persen.

"Selama periode Maret 2016 sampai dengan Maret 2021 persentase penduduk miskin di perdesaan meningkat sebesar 0,14 persen poin, sedangkan untk daerah perkotaan terjadi penurunan sebesar 1,37 persen poin," katanya.
 

Pewarta: John Soplanit
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021