Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji berharap tim SAR Pontianak bisa menemukan kembali korban tenggelamnya kapal nelayan di perairan Muara Jungkat.

"Masih ada 41 korban belum ditemukan. Saya harap, masih ada korban yang selamat, karena kalau dilihat, perkiraan saya, masih ada yang selamat," kata Sutarmidji saat meninjau posko korban kecelakaan kapal di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Pontianak, Sabtu.

Untuk itu, dia meminta kepada Tim Penyelamat untuk dapat memperluas radius pencarian korban kecelakaan kapal, karena masih ada 3 hari lagi.

"Masih sisa 3 hari lagi, saya minta Tim penyelamat untuk memperluas radius pencarian," tuturnya.

Baca juga: SAR Pontianak cari dua kapal nelayan yang tenggelam

Baca juga: Nelayan tradisional bergulat selamatkan korban KMP Yunicee


Sebelumnya, Kantor Search and Rescue (SAR) Pontianak, masih mencari 52 anak buah kapal (ABK) dari 14 kapal nelayan yang tenggelam akibat cuaca buruk pada Selasa (13 Juli 2021) malam, dan Rabu (15 Juli 2021) pagi. Sebanyak 4 orang ditemukan tewas.

Basarnas Kalbar, Rabu (14 Juli 2021), mendapat laporan telah terjadi kecelakaan yang menimpa 14 Kapal Motor nelayan di tiga lokasi secara bersamaan, akibat cuaca buruk. Peristiwa ini mengakibatkan 56 orang ABK hilang, 4 orang di antaranya ditemukan meninggal, dan 81 ABK selamat.

Gubernur Kalbar meminta kepada Tim Penyelemat Pencarian Korban Kecelakaan Kapal Nelayan, agar dapat mewaspadai cuaca ekstrem dalam pencarian korban kecelakaan kapal.

Dikatakannya, korban kecelakaan kapal yang selamat saat ini sudah diperiksa kesehatannya, agar tidak mengalami trauma berkelanjutan.

Pemprov, melalui Dinas Kesehatan Kalbar telah menurunkan tim yang berasal dari RS Sungai Bangkong untuk membantu korban dan keluarga korban untuk pulih dari trauma yang dialami.

"Pemerintah Daerah akan berkoordinasi dengan perusahaan perikanan setelah selesai pencarian korban kecelakaan kapal," ujarnya.

Para nelayan dalam mencari ikan di laut harus dilengkapi alat mengambil ikan. 

"Saya minta ke depan, kapal-kapal nelayan kita harus dilengkapi dengan alat mengambil ikan. Dengan begitu tidak perlu jauh-jauh, mereka harus mengambil Ikan bukan lagi menangkap ikan," ujarnya.*

Baca juga: 19 ABK KM Bandar Nelayan tiba selamat diantar kapal Australia

Baca juga: KSOP Benoa: Kapal KM Bandar Nelayan 188 laik operasi dan laik laut

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021