pemerintah tidak bisa bekerja sendirian
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua tim penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) Airlangga Hartarto meminta ulama, habaib dan kiai di seluruh pelosok negeri untuk membantu meyakinkan umat terkait manfaat vaksinasi.

Permohonan Airlangga itu disampaikan saat menghadiri Istighasah dan Sholawat Nariyah yang digelar Majelis Ahlul Hidayah (Majelis AH) pimpinan KH Nusron Wahid, Minggu malam.

Saat memberikan sambutan, Ketum Partai Golkar itu mengungkapkan bahwa menurut hasil Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), ada 36,5 persen masyarakat yang percaya vaksin COVID-19.

Atas dasar itulah, Airlangga berharap para ulama, habaib dan kiai memberikan pencerahan kepada seluruh umat, mengingat, vaksin adalah salah satu cari yang paling efektif untuk mencegah risiko paparan COVID-19.

"Kami berharap habib, ulama dan tokoh agama membantu sosialisasi ke masyarakat, satu-satunya cara mencegah Covid adalah vaksinasi. Meskipun tidak menjamin tidak tertular tapi kalau sudah jalani vaksinasi bisa sembuh dan risikonya tidak terlalu berbahaya," demikian kata Airlangga di hadapan ribuan jamaah yang hadir secara virtual.

Pemerintah, kata Airlangga, tidak bisa bekerja sendirian menghadapi COVID-19. Selain gotong royong antarmasyarakat, kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan COVID-19 juga harus terus dikampanyekan.

"Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, kuncinya kedisplinan dan kebersamaan masyarakat dalam menghadapi pandemi ini," katanya dalam siaran persnya.

Baca juga: Pemerintah Aceh gelar zikir dan doa bersama sebelum beraktivitas
Baca juga: Agar pandemi segera berakhir, Presiden ajak masyarakat berdoa bersama


Dia mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah telah mengamankan 421 juta vaksin hingga akhir tahun. Hingga 3 hari ke depan, tambah Airlangga, pemerintah memastikan sudah ada 60 juta masyarakat yang telah menjalani vaksinasi COVID-19.

"Pemerintah terus bekerja keras agar pandemi Covid, pandemi ini dialami 111 negara terutama dengan kenaikan varian Delta," ujarnya.

Airlangga juga meminta para kiai, habaib, dan ulama mendukung kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Kebijakan tersebut semata-mata upaya pemerintah menekan lonjakan penyebaran virus corona (COVID-19) di Indonesia.

"Pemerintah meminta agar PPKM ini terus didorong oleh para kiai, habaib, ulama, dan kuncinya tentu kedisiplinan masyarakat menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan. Ini prokes kesehatan menekan mobilitas masyarakat di luar rumah," kata Airlangga.

Secara khusus, Airlangga juga menyampaikan bahwa para ulama, habaib dan kiai juga membantu menjelaskan bahwa anjuran pemerintah di zona merah saat perayaan Idul Adha.

Mantan Menteri Perindustrian itu juga menuturkan sesuai ketentuan dari Menteri Agama, Airlangga menjelaskan bahwa Shalat Idul Adha di zona merah dilakukan di rumah masing-masing dan pemotongan hewan dilakukan di rumah pemotongan hewan.

"Itu semata-mata untuk mengurangi kerumunan, kalau RPH penuh sebaiknya pemotongan di tempat terbuka. Hanya petugas dan panitia korban dengan protokol ketat harus dihindari, pembagian sebaiknya diantar ke rumah warga langsung," jelas Airlangga.

Airlangga juga menghaturkan terima kasih kepada para habaib, ulama dan kiai karena telah meluangkan waktu mendoakan negara Indonesia segera terbebas dari pandemi COVID-19.

Ia mengakui, bahwa acara doa bersama seperti Majelis AH ini sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

"Semoga masyarakat Indonesia dilindungi dan dihindarkan dari penyakit. Masyarakat dan pemerintah menjadi negara yang baldatun thoyyibatun wa rarobbun ghofur," kata Airlangga kepada para jamaah Majelis AH.

Baca juga: Ulama China doakan pandemi COVID di Indonesia segera berakhir
Baca juga: Kemenparekraf gelar doa umat untuk bangsa, harap pandemi lekas usai


Sementara itu, Pimpinan Majelis AH, KH Nusron Wahid mengungkapkan makna dari nama Majelis Ahlul Hidayah adalah golongan orang yang dapat petunjuk.

Majelis AH dibentuk juga untuk mendoakan Airlangga Hartarto agar diberi kekuatan dalam menjalani tugas sebagai Ketua PCPEN dan amanah yang lebih tinggi.

"Semoga diberi kesadaran kesehatan, agar kita terlindungi, petunjuk agar bersama dengan pemerintah untuk mendukung dan mendoakan pemerintah dan Airlangga sebagai penanggung jawab PCPEN. Tujuannya supaya Indonesia kembali pulih, masyarakat beraktivitas seperti sedia kala," kata mantan Ketum GP Ansor ini.

Dalam acara yang bertema Badai Covid-19 "Pasti Berlalu: Indonesia Sehat, Ekonomi Bangkit" itu dihadiri oleh 33 ulama, habaib dan kiai khos.

Baca juga: Hadapi pandemi COVID-19, Surabaya gelar istighatsah bersama
Baca juga: Menag ajak umat ketuk "pintu langit" agar pandemi COVID-19 berakhir

 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021